Aku masih bersandar di sudut meja belajar dengan spidol hitam di tangan kanan dan kalender lipat dipahaku. Tampak ku lingkari beberapa tanggal di bulan desember. Kuhitung sisa tanggal menuju hari cutimu. . .
1. . . 2. . . 3. . . 4. . . . . . . . . 16 hari lagi. . . menuju 21 desember yang katanya siyh itu hari cuti taruna akmil tahun ini.
Ku peluk kalender itu dengan penuh hasrat penantian. Teringat akan seperti apa dirimu sekarang, satu semester sudah aku tak melihat sosok tegap dibalik seragam cokelat taruna akmil. Ya, dia abang kesayangan yang selalu sabar menghadapi emosi rinduku setiap saat. Emosi yang bahkan lebih membara dari emosi seorang senior yang menghukum adik tingkatnya. Begitulah aku, rindu yang lama berkarat akan meradang ketika tak digubris. Entah sikap dinginnya akan rinduku ini dia lakukan karena ingin membuatku tersenyum dalam rindu atau karena dia sibuk dengan pendidikan yang super ketat itu.
Sebuah hal yang sedikit membuatku jengkel itu, waktu pesiar atau cutimu yang kamu gunakan untuk tidur. hiihihihi. . . terkadang aku lontarkan gurauan yang agak keterlaluan menurutku, seperti ini :
"Hallo, abang dari mana aja siyh? BBM g di read. . . telfon lama angkatnya"
"Maaf sayang, abang capek semalem begadang. Abang ketiduran"
"Awh, selalu gitu. Abang nggak kangen ya sama aku" dengan nada memelas
"Sayang, abang kangen lah. Kangen banget malah. Kenapa ngomong gitu siyh"
"Abisnya kenapa selalu ditinggal bobo? Masa iya ketiduran lama banget hayo!"
"Iya, maaf ya. abang semaleman begadang bersihin PUDD. Maaf ya"
"Emank deh. . . abang ngebo melulu. . . sebel"
"Kalo abang kebo, sayang kenapa mau sama kebo?"
"Awkhz, tauk awkhz. . . males males"
"iiiiddddiihhh. . . ngambek! mana manyunnya mana? cciiieee. . . cantik deh"
"tuuu kkaaannnn. . . . abang selalu gituuu. . ."
"Abang kenapa? abang ganteng ya. . . "
Meledaklah tawaku dan dia dibalik telepon genngam. . . .!!!
Yah begitulah aku. Cepat emosi dan cepat teredam, mungkin karena memang dia tak bisa sedikitpun membuatku benar-benar larut dalam emosi. Hal-hal seperti ini yang membuatku sabar menunggu dia yang sedikit menyebalkan tapi selalu membuatku rindu.
Kuletakkan spidol dan kuraih smartphone putih kesayanganku. Jari-jariku mulai menari-nari mencari aplikasi note. . . Dan aku mulai menuliskan satu-persatu kegiatan abang yang harus dia lakukan selama cuti akhir tahun ini. . . Sengaja kutuliskan semua apa yang ingin kita lakukan berdua. Tapi pastinya dengan mendahulukan semua kepentingan abang.
Entah hanya aku atau ada juga yang melakukan hal ini selain aku. Yang jelas. . .
"SELAMAT MENUNGGU CUTI AKHIR TAHUN"
Labels
- Cemburu (1)
- Hidupku dalam cerita (3)
- Keraguanku (1)
- LDR-an (4)
- Military Moments (5)
- Rekanita Story (8)
- Sajak Rindu (4)
- Tentang Rekanita (2)
Kamis, 05 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar