Seperti melewati sebuah jalan setapak tak berarah.
Pena kecilku terus menari, melukiskan sebuah perasaan.
Terus dan terus menari, hingga mata yang lelah meneteskan butiran-butiran jernih air perasaan.
Satu kata,
Satu baris,
Satu bait,
Menjadi sebuah sajak kerinduan.
Malamku selalu berhiaskan sajak-sajak rindu.
Sajak untuk seseorang yang aku tak tahu sedang apa dia saat itu.
Baris demi baris,
Bait demi bait,
Kubukukan rinduku menjadi sebuah kitab perjalanan kisah merindu.
Bersampulkan sabar yang berukir ketegaran.
Berhias cinta, dengan sulaman benang-benang berkilaukan kasih.
Setiap malam, dan malam-malam berikutnya.
Akan kuhadirkan ayat-ayat baru dalam kitabku.
Dan itu untukmu, yang senantiasa aku tunggu.
Dengan segenap kepingan hatiku.
Labels
- Cemburu (1)
- Hidupku dalam cerita (3)
- Keraguanku (1)
- LDR-an (4)
- Military Moments (5)
- Rekanita Story (8)
- Sajak Rindu (4)
- Tentang Rekanita (2)
Selasa, 30 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Ya Ampun sedih... Apalagi sebentar lagi cuti dia berakhir ðŸ˜
Kaka blog yg lainnya ada ga selain disini?
Posting Komentar