Pernah nggak berfikir iri sama pasangan yang selalu bisa dekat setiap waktu???
Atau pernah nggak, ngerasa galau saat liat temen pada asik ngerayain satu hal yang menyenangkan selalu berdua? Ulang tahun misalnya?
Hahahaha. . . . sudah biasa toh yaaaa!!! Aku juga gitu kok. . . .
Tapi coba pikir lagi, berapa kali mereka bertengkar dan bermasalah??? pasti sebanding juga donk. . .
Setelah aku fikir menurutku, LDR itu bikin hubungan makin intim loh *jangan diarti'in negatif ya girls*
Buat para LDR-ers waktu yang sedikit itu pasti selalu dimanfaatkan buat merenda indahnya kasih *ccceeiillleee. . . .*
Tapi bener deh makanya ada istilah "kualitas waktu yang dimiliki itu lebih penting daripada kuantitas yang ada" terutama buat para rekanita yang punya waktu sedikit bareng si abang! sebab waktu abang 95% untuk negara loh ya. . . . INGAT itu. . .!!!
Masih belum percaya? Kalau LDR itu bisa buat berkualitas??? niyh aku kasih bacaan yang aku ambil dari sebuah web! Tulisan ini paparan dari penelitian yang dilakukan ilmuwan terkait sama LDR. . . :)
Baca deh. . . sapa tahu bisa jadi perhitungan buat kamu yang lagi nggak yakin atau masih takut buat LDRan. . .
Copy from : http://health.detik.com
Jakarta, Jika Anda terpisah dalam jarak yang jauh
dengan pasangan dan tidak bisa sering bertemu, maka orang di sekeliling
Anda akan menganggap hubungan ini tidak bisa dipertahankan. Namun
nyatanya studi justru menemukan bahwa hubungan jarak jauh secara
geografis lebih intim dan lebih saling mempercayai dibandingkan hubungan
berjarak dekat.
Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam
Journal of Communication ini mengungkapkan bahwa rasa intim dan saling
mempercayai ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental
kedua pasangan. Karena mengurangi rasa curiga dan stres, seperti
dilansir Prevention, Selasa (23/7/2013).
Tim peneliti
dari University of Hong Kong dan Cornell University mempelajari 63
pasangan heteroseksual yang sebagian besar adalah mahasiswa berusia
sekitar 21 tahun. Sekitar setengah dari jumlah tersebut sedang menjalani
hubungan jarak jauh, sementara sisanya tinggal berdekatan satu sama
lain.
Selama seminggu, mereka diminta untuk mencatat setiap
interaksi dengan pasangan mereka sepanjang hari di buku harian online
atau melalui media seperti pesan teks, email, video chat, atau pun
bertatap muka. Peneliti mengkaji dari sisi lamanya berinteraksi, tingkat
pengungkapan pribadi emosi, dan bagaimana masing-masing peserta
berpendapat tentang respon pasangan mereka.
Rata-rata para
pasangan berjarak dekat memiliki 3,5 interaksi per hari di lebih dari
satu media. Sementara pasangan jarak jauh cenderung memiliki lebih
sedikit interaksi per hari, sehingga usia hubungan mereka lebih panjang
dan lebih bermakna. Mereka menganggap pasangan mereka lebih terbuka dan
jujur dibandingkan pasangan berjarak dekat.
Terbukti bahwa
pasangan hubungan jarak jauh lebih saling memahami dan peduli dengan
pasangan mereka. Selain itu, mereka juga lebih optimis jika membicarakan
tentang masa depan. Peningkatan keintiman ini karena masing-masing dari
mereka memiliki tingkat komitmen yang tinggi.
"Dengan
menjalankan hubungan jarak jauh, Anda tidak akan mendapatkan kesempatan
untuk bosan dengan pasangan. Sebab kebosanan merupakan masalah besar
dalam hubungan jangka panjang," papar Tina Tessina, PhD, seorang
psikoterapis.
Selain itu, kini teknologi dapat mempererat
hubungan jarak jauh. Anda tak hanya dapat menggunakan pesan teks, tetapi
juga email, saling berkirim foto dan video. Simpanlah juga
barang-barang pemberian pasangan dan manfaatkan waktu yang ada untuk
dapat mendengar suara satu sama lain.
"Sehatkan hubungan jarak
jauh Anda dengan mencoba mengirimkan foto Anda sedang dalam situasi
membosankan, misalnya sedang dalam meeting, melalui ponsel. Hal ini
tentu bisa membuat Anda dan pasangan tertawa bersama dan makin
mendekatkan," tutur Tina.
Labels
- Cemburu (1)
- Hidupku dalam cerita (3)
- Keraguanku (1)
- LDR-an (4)
- Military Moments (5)
- Rekanita Story (8)
- Sajak Rindu (4)
- Tentang Rekanita (2)
Selasa, 23 Juli 2013
LDR patutkah diperjuangkan . . .
Iseng baca-baca web dan blog temen2. ewh nemuin ini akhirnya. Sedikit informasi siyh ya. Selamat baca . . . ini aku copast dari http://www.areadewasa.com
Menurut seorang pakar hubungan percintaan, Jules Filsell, ada empat tanda apakah hubungan LDR patut diperjuangkan atau malah sebaliknya:
1. Usaha dari kedua belah pihak
Seperti diketahui, hubungan LDR membutuhkan usaha yang dua kali lipat lebih besar daripada hubungan yang normal, dan perlu ada usaha yang sama besarnya dari kedua belah pihak. Jadi, apakah Anda dan si Dia sama-sama berusaha keras untuk meneruskan hubungan? Jika iya, si Dia pantas dipertahankan.
Namun, jika usaha itu hanya datang dari kamu sendiri saja, sebaiknya jangan diteruskan. Misalnya, si Dia tidak mengangkat telepon ketika kamu menelepon, atau si Dia berjanji untuk menghubungi kamu tetapi tidak dilakukannya. Pertimbangkan lagi kalau usaha hanya datang dari kamu.
2. Berkomitmen
Ini adalah hal yang sangat penting dari sebuah hubungan LDR. Coba tanyakanlah pada diri kamu, apakah kamu benar-benar telah berkomitmen untuk tetap bersamanya? Karena terkadang hal-hal kecil pun bisa membuat kamu mudah untuk menyerah.
Jadi, ketika kamu dan pasangan telah berkomitmen untuk serius, maka fokus untuk melangkah lebih jauh mudah dilakukan. Tetapi jika hubungan ini mengganggu konsentrasi kamu, maka mungkin patut dipertimbangkan lagi. kamu lebih tahu mana yang lebih penting untuk dijaga.
3. Tidak main-main
Apakah kamu siap menjalin hubungan yang serisu atau hanya ingin main-main? Jika kamu memang siap untuk serius, makan hubungan LDR dengan si Dia perlu dilanjutkan. Namun, kalau kamu masih ingin bermain-main dan tidak tahu atau tidak yakin mau ke mana mengarahkan hubungan tersebut, lebih baik pertimbangkan lagi dengan baik.
Karena hubungan jarak jauh seperti ini akan menumbuhkan sesuatu yang lebih bernilai di kemudian hari. Ketika itu bertumbuh, maka kembali lagi pada diri kamu, kalau hanya untuk main-main maka tidak ada gunanya jika kamu mengorbankan banyak hal.
4. Tahu tujuan
Mereka yang menjalani LDR kerap tidak tahu akhir dari sebuah hubungan, mau dibawa ke mana. “Yang penting jalani saja dulu,” begitu kata mereka, dan mengalir begitu saja. Ini bisa dibilang anggapan yang salah. Sebaiknya kamu tahu kemana hubungan LDR yang Anda berdua jalani ini akan berkahir. Tetapi memang tidak mungkin memulai percakapan untuk pernikahan ketika hubungan masih baru dijalani.
Akan tetapi, bisa saja di satu momen kamu mendiskusikan seperti apa nantinya arah hubungan ini. Dari obrolan singkat dan ringan, akhir dari hubungan ini menjadi lebih pasti. Apapun hasil dari obrolan singkat ini, pasti bisa menjadi penentu buat kamu.
So, bagaimana LDR kamu, patutkah diperjuangkan?
Menurut seorang pakar hubungan percintaan, Jules Filsell, ada empat tanda apakah hubungan LDR patut diperjuangkan atau malah sebaliknya:
1. Usaha dari kedua belah pihak
Seperti diketahui, hubungan LDR membutuhkan usaha yang dua kali lipat lebih besar daripada hubungan yang normal, dan perlu ada usaha yang sama besarnya dari kedua belah pihak. Jadi, apakah Anda dan si Dia sama-sama berusaha keras untuk meneruskan hubungan? Jika iya, si Dia pantas dipertahankan.
Namun, jika usaha itu hanya datang dari kamu sendiri saja, sebaiknya jangan diteruskan. Misalnya, si Dia tidak mengangkat telepon ketika kamu menelepon, atau si Dia berjanji untuk menghubungi kamu tetapi tidak dilakukannya. Pertimbangkan lagi kalau usaha hanya datang dari kamu.
2. Berkomitmen
Ini adalah hal yang sangat penting dari sebuah hubungan LDR. Coba tanyakanlah pada diri kamu, apakah kamu benar-benar telah berkomitmen untuk tetap bersamanya? Karena terkadang hal-hal kecil pun bisa membuat kamu mudah untuk menyerah.
Jadi, ketika kamu dan pasangan telah berkomitmen untuk serius, maka fokus untuk melangkah lebih jauh mudah dilakukan. Tetapi jika hubungan ini mengganggu konsentrasi kamu, maka mungkin patut dipertimbangkan lagi. kamu lebih tahu mana yang lebih penting untuk dijaga.
3. Tidak main-main
Apakah kamu siap menjalin hubungan yang serisu atau hanya ingin main-main? Jika kamu memang siap untuk serius, makan hubungan LDR dengan si Dia perlu dilanjutkan. Namun, kalau kamu masih ingin bermain-main dan tidak tahu atau tidak yakin mau ke mana mengarahkan hubungan tersebut, lebih baik pertimbangkan lagi dengan baik.
Karena hubungan jarak jauh seperti ini akan menumbuhkan sesuatu yang lebih bernilai di kemudian hari. Ketika itu bertumbuh, maka kembali lagi pada diri kamu, kalau hanya untuk main-main maka tidak ada gunanya jika kamu mengorbankan banyak hal.
4. Tahu tujuan
Mereka yang menjalani LDR kerap tidak tahu akhir dari sebuah hubungan, mau dibawa ke mana. “Yang penting jalani saja dulu,” begitu kata mereka, dan mengalir begitu saja. Ini bisa dibilang anggapan yang salah. Sebaiknya kamu tahu kemana hubungan LDR yang Anda berdua jalani ini akan berkahir. Tetapi memang tidak mungkin memulai percakapan untuk pernikahan ketika hubungan masih baru dijalani.
Akan tetapi, bisa saja di satu momen kamu mendiskusikan seperti apa nantinya arah hubungan ini. Dari obrolan singkat dan ringan, akhir dari hubungan ini menjadi lebih pasti. Apapun hasil dari obrolan singkat ini, pasti bisa menjadi penentu buat kamu.
So, bagaimana LDR kamu, patutkah diperjuangkan?
Categories
LDR-an
Senin, 22 Juli 2013
Sedikit berbagi tentang rekanita. . .
1. Rekanita itu. . . .
Hey. . . pernah denger istilah rekanita??? Mungkin diantara beberapa orang itu asing ya. . . :)
rekanita itu sebutan untuk para pacar taruna AKABRI (AKADEMI TNI-AU/AD/AL dan AKPOL), entah kenapa hanya untuk para pendamping taruna aja ya. . . yang mereka adalah pelajar calon PERWIRA. Itu sepertinya sudah sebutan dari jaman nenek moyang dulu. Dimana rekanita --> singkatan dari rekan wanita. Diantara taruna mereka menyebut pacar-pacar mereka dengan sebutan "si sun" entah apalagi ya itu artinya aku juga nggak paham tentang itu.
2. Nggak kalah kompak sama sang "Taruna"
Tanpa dikomando terlebih dahulu, si rekanita dengan sendirinya akan melebur dengan rekanita-rekanita lain yang satu kota bahkan seantero NKRI. Biasanya mereka kenal via jejaring sosial atau juga kenal saat mereka menghadiri pesta KOR Taruna *yang konon katanya si taruna akan mendapat teguran kalau nggak bawa rekanita*. Disini nih. . . yang akhirnya mereka udah kayak saudara. Berbagi cerita suka duka, Berbagi info kapan si abang cuti, IB atau hanya sekedar pesiar. Positif, untuk beberapa yang memang berbiat untuk berteman. Tapi juga ada beberapa rekanita yang nggak patut dicontoh. Siapa itu???
ihiiiii. . . . PERSIT (persatuan istri tentara), mereka bukan orang sembarangan lowh ya. . .!!! KeSABARan dan keSETIAan terhadap suami itu benar-benar teruji. Jadi mereka itu para istri-istri hebat dengan seragam kebanggaan mereka masing-masing. Ini dia. . . beruntungalah para rekanita. Karena kalian dipercaya si abang untuk menjadi calon istri yang bisa dipercaya sejak dini.
Hey. . . pernah denger istilah rekanita??? Mungkin diantara beberapa orang itu asing ya. . . :)
rekanita itu sebutan untuk para pacar taruna AKABRI (AKADEMI TNI-AU/AD/AL dan AKPOL), entah kenapa hanya untuk para pendamping taruna aja ya. . . yang mereka adalah pelajar calon PERWIRA. Itu sepertinya sudah sebutan dari jaman nenek moyang dulu. Dimana rekanita --> singkatan dari rekan wanita. Diantara taruna mereka menyebut pacar-pacar mereka dengan sebutan "si sun" entah apalagi ya itu artinya aku juga nggak paham tentang itu.
2. Nggak kalah kompak sama sang "Taruna"
Tanpa dikomando terlebih dahulu, si rekanita dengan sendirinya akan melebur dengan rekanita-rekanita lain yang satu kota bahkan seantero NKRI. Biasanya mereka kenal via jejaring sosial atau juga kenal saat mereka menghadiri pesta KOR Taruna *yang konon katanya si taruna akan mendapat teguran kalau nggak bawa rekanita*. Disini nih. . . yang akhirnya mereka udah kayak saudara. Berbagi cerita suka duka, Berbagi info kapan si abang cuti, IB atau hanya sekedar pesiar. Positif, untuk beberapa yang memang berbiat untuk berteman. Tapi juga ada beberapa rekanita yang nggak patut dicontoh. Siapa itu???
- Senioritas : ada beberapa yang memang enggan untuk berkumpul dengan rekanita lain dengan alasan pangkat abang dia lebih senior. Nah, itu kan pangkat si abang. Kita tahu apa? hhmmfff. . .
- Perfect : setiap manusia dilahirkan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi ada juga beberapa rekanita yang cuma mau kumpul yang mereka bilang "seperfect" mereka. Dress rancangan khusus, higheels, branded, de el el deh ya. . . :) Hello, ingat!!! mendampingi tentara itu harus siap hidup berbaur dan sederhana.
- No Manner : iyaps, Taruna itu identik dengan sejuta peraturan termasuk sopan santun. Berjalan, makan, berpakaian, bertamu, berkendara, semua itu diatur lengkap. Jadi, harus sopan juga donk sebagai rekanita. Contoh: iya, memang kita seperti saudara. Tapi aku rasa niyh ya, kita hidup menganut adat ketimuran. Jadi, sopan santun berpakaian, berfoto dan bertutur kata itu ada pakemnya.
- Bangga karena REKANITA : hehehe. . . ini dia yang lucu. Taruna itu masih berstatus "pelajar" kedudukannya sama lah sama Mahasiswa yang bisa DO kapanpun, jadi kesimpulannya. . . Tarunamu belum tentu lulus pendidikan. Jadi cukup support dy untuk menyelesaikan pendidikannya tepat waktu serta terlewati dengan lancar. Nggak sedikit taruna yang dipecat atau diberhentikan.
ihiiiii. . . . PERSIT (persatuan istri tentara), mereka bukan orang sembarangan lowh ya. . .!!! KeSABARan dan keSETIAan terhadap suami itu benar-benar teruji. Jadi mereka itu para istri-istri hebat dengan seragam kebanggaan mereka masing-masing. Ini dia. . . beruntungalah para rekanita. Karena kalian dipercaya si abang untuk menjadi calon istri yang bisa dipercaya sejak dini.
Categories
Tentang Rekanita
Sebentar lagi. . . Cuti kenaikan pangkat
hhhuuuuffff. . . .
Nafas dalam pertanda syukur yang mendalam. Abang resmi sebagai SERMADATAR (Sersan Mayor Dua Taruna). Akhirnya 2 tahun sudah dia lewati di lemdik lembah tidar itu. Meski baru setahun aku mendampinginya tapi terasa cukup ikut merasakan lelahnya pendidikan taruna AD selama 2 tahun disana, dan masih ada 2 tahun kedepan yang harus dia jalani.
3 hari lagi terhitung sejak hari ini. . .
Aku akan menjemputnya diantara taruna-taruna korps *kotaku* untuk pulang kerumah. Tapi kalaupun sampai kota ini pagi atau sore, Lalu bagaimana ketika sampainya malam??? Dia sama sekali tak mengijinkanku untuk menjemputnya. . . oke fine lah! Towh intinya nanti sama2 ketemu kan. . . :)
Hari-hari yang selalu dihitung menit demi menit atau bahkan detik demi detiknya. Taruna yang menghitung??? tentu saja iya. . . Lalu ada lagikah??? Tentu ada. . . "Keluarga dan Rekanita Taruna" :)
Persiapanku menghadapi cuti si Abang Mayor dua *ccciiiieeee Mayir dua*
Aku buat ceklist kegiatan yang sengaja sudah aku dan abang rencanakan selama kami dipisahkan tembok lemdik dan jarak Magelang-Kotaku yaaaah mungkin sekitar 521km . . .
Mau tau itu apa ajah. . . Aku bagi ya *sapa tau bisa jadi inspirasi buat para rekanita yang lain* ehehehe
Nggak heran lagi ya, misal nanti awal ketemu sama abang itu bakalan diem2an, cuek2an, , ,
Udah biasa banget pokoknya begitu. kenapa??? karena terlalu asing dan terlalu lama menahan rindu yang katanya sudah melampaui ubun-ubun. . . gggiiiitttuuuu
Aku aja yang rasain itu kah??? tentunya nggak mungkin lah yaaaaa. . . .!!!
Semua rekanita mengalami hal sama. . . . ahahahaha lalau bagaimana dengan tahun ini? bakal diem2an diterminal sampe dalem mobil sampe nyampe rumah abang gitu??? iya. . .??? awh, gtw lah yaaa. . . .
Tunggu aja cerita selanjutnyaaaaaa. . . .
Nafas dalam pertanda syukur yang mendalam. Abang resmi sebagai SERMADATAR (Sersan Mayor Dua Taruna). Akhirnya 2 tahun sudah dia lewati di lemdik lembah tidar itu. Meski baru setahun aku mendampinginya tapi terasa cukup ikut merasakan lelahnya pendidikan taruna AD selama 2 tahun disana, dan masih ada 2 tahun kedepan yang harus dia jalani.
3 hari lagi terhitung sejak hari ini. . .
Aku akan menjemputnya diantara taruna-taruna korps *kotaku* untuk pulang kerumah. Tapi kalaupun sampai kota ini pagi atau sore, Lalu bagaimana ketika sampainya malam??? Dia sama sekali tak mengijinkanku untuk menjemputnya. . . oke fine lah! Towh intinya nanti sama2 ketemu kan. . . :)
Hari-hari yang selalu dihitung menit demi menit atau bahkan detik demi detiknya. Taruna yang menghitung??? tentu saja iya. . . Lalu ada lagikah??? Tentu ada. . . "Keluarga dan Rekanita Taruna" :)
Persiapanku menghadapi cuti si Abang Mayor dua *ccciiiieeee Mayir dua*
Aku buat ceklist kegiatan yang sengaja sudah aku dan abang rencanakan selama kami dipisahkan tembok lemdik dan jarak Magelang-Kotaku yaaaah mungkin sekitar 521km . . .
Mau tau itu apa ajah. . . Aku bagi ya *sapa tau bisa jadi inspirasi buat para rekanita yang lain* ehehehe
- Buka puasa bareng dirumah "eang" -->sekaligus masak berdua (enak g enak, urusan nnti lah)
- Hunting foto ditempat kesayangan berdua.
- Nonton film sampe pppuuuaaaasss *sampe tissue abis*
- Wisata kuliner (soalnya aku sama abang tuh sama-sama suka ngemil)
- Pantai. . . Pantai owh Pantai. . . :D suka pantaaaaaiiiiiiii
- Berhubung deket lebaran, jadi bkin kue lebaran berdua :D
- Belanja kebutuhan abang dibarak. . . (y)
- Putar kota malam minggu pake moge kesayangaaaaan :*
- de el el --> masih difikirkan, apalagi yang mau dikerjakan :)
Nggak heran lagi ya, misal nanti awal ketemu sama abang itu bakalan diem2an, cuek2an, , ,
Udah biasa banget pokoknya begitu. kenapa??? karena terlalu asing dan terlalu lama menahan rindu yang katanya sudah melampaui ubun-ubun. . . gggiiiitttuuuu
Aku aja yang rasain itu kah??? tentunya nggak mungkin lah yaaaaa. . . .!!!
Semua rekanita mengalami hal sama. . . . ahahahaha lalau bagaimana dengan tahun ini? bakal diem2an diterminal sampe dalem mobil sampe nyampe rumah abang gitu??? iya. . .??? awh, gtw lah yaaa. . . .
Tunggu aja cerita selanjutnyaaaaaa. . . .
Categories
Military Moments,
Rekanita Story
Rabu, 03 Juli 2013
Aku Pasti Kembali Untukmu (Darinya-Untukku)
Aku pasti kembali padamu
Kita pasti kan bersama lagi
Meskipun saat-saat bersama kita itu
Tak sebanding dengan saat-saat kita berpisah
Tapi yakinlah
Saat kita bersama nanti
Kau akan temukan
Layaknya kau memeluk bulan
Jangan pernah kau sesali keadaan ini
Bagiku, inilah anugrah terindah dari-Nya
Ku yakin, kau pasti bisa bertahan disana
Karena,
Ku disini juga rasakan hal sepertimu
Suka, Duka, Tangis, Candamu
Hiruk pikuk yang kurasa
Mengingatkanku pada,
Semua harmoni cinta kita
Categories
Sajak Rindu
Saat kau bermandi peluh di medan latihan
Di telepon, Jam pesiar Minggu malam . . .
"Lusa aku berangkat latihan luar, doakan aku baik2 saja ya. Doakan aku selalu lancar menghadapi semua ujian dan pendidikanku"
"amien, doaku setia bersamamu. Juga dukunganku selalu buatmu. Jangan khawatirkan akan itu"
"boleh aku minta satu hal lagi?"
"tentu saja boleh! selagi aku bisa memenuhinya"
"jaga diri dan hatimu baik-baik ya, 2 minggu kedepan mungkin aku belum bisa kasih kamu kabar!"
"InsyaAllah aku selalu baik-baik disini. Masalah jaga hati, bukannya seharusnya kamu yang menjaganya? satu tahun yang lalu, kamu sudah merebutnya dariku!"
"awh, kamu benar juga ya. . ."
". . . . ."
"Ya sudah, aku apel malam. . . jangan lupa pesanku. Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu. Jaga dirimu ditempat latihan. Aku tunggu kabarmu segera ya. . . "
"Tentu, , , Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
tttuuuuuuttt . . . . ..
"Lusa aku berangkat latihan luar, doakan aku baik2 saja ya. Doakan aku selalu lancar menghadapi semua ujian dan pendidikanku"
"amien, doaku setia bersamamu. Juga dukunganku selalu buatmu. Jangan khawatirkan akan itu"
"boleh aku minta satu hal lagi?"
"tentu saja boleh! selagi aku bisa memenuhinya"
"jaga diri dan hatimu baik-baik ya, 2 minggu kedepan mungkin aku belum bisa kasih kamu kabar!"
"InsyaAllah aku selalu baik-baik disini. Masalah jaga hati, bukannya seharusnya kamu yang menjaganya? satu tahun yang lalu, kamu sudah merebutnya dariku!"
"awh, kamu benar juga ya. . ."
". . . . ."
"Ya sudah, aku apel malam. . . jangan lupa pesanku. Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu. Jaga dirimu ditempat latihan. Aku tunggu kabarmu segera ya. . . "
"Tentu, , , Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
tttuuuuuuttt . . . . ..
****
2 hari kemudian
Entah kenapa cuaca hari ini saat mengerikan. Siang tadi hujan sangat deras mengguyur kotaku, sore harinya angin bertiup tiba-tiba dengan kencang. Seketika fikiranku beralih ke arah jam dinding diatas pintu.
"Ya Tuhan, sudah masuk malam hari cuaca belum juga membaik. Bagaimana di hutan Jawa Tengah sana? Bagaimana bisa aku bisa tidur tenang saat cuaca terus seperti ini?"
Aku tak pernah merasakan khawatir seperti sekarang, kecuali mengkhawatirkan kedua orangtuaku. Dulu sering sekali ayahku pergi untuk latihan medan bahkan tugas perbatasan, tapi fikiranku tak sekhawatir aku pada dia. Apa aku durhaka? humfh. . . entahlah. Tapi benar inilah yang aku rasakan saat ini.
Mencoba sejenak memejamkan mata, tapi sepertinya tidak bisa aku masuk ke alam tidurku. Saat fikiranku terus memaksa untuk bertelepati bahwa sedang apa dia sekarang disana. Cukup sudah caraku memaksa alam bawah sadarku untuk masuk ke alam yang lebih jauh untuk mencari ketenangan. Sudah cukup rasanya aku terus larut dalam kekhawatiran. Sigap aku berdiri, dan sudah basah dengan air wudhu. Seketika itu juga kuraih untaian tasbih dan curhatku pada pembuat alam semesta serta doa yang kuminta khusus untuk menjaga dia yang sedang berlatih perang di dalam hutan.
Categories
Military Moments
Langganan:
Postingan (Atom)