Selasa, 23 Juli 2013

LDR bikin hubungan lebih dekat. . .

Diposting oleh Unknown di 19.47
Pernah nggak berfikir iri sama pasangan yang selalu bisa dekat setiap waktu???
Atau pernah nggak, ngerasa galau saat liat temen pada asik ngerayain satu hal yang menyenangkan selalu berdua? Ulang tahun misalnya?
Hahahaha. . . . sudah biasa toh yaaaa!!! Aku juga gitu kok. . . .

Tapi coba pikir lagi, berapa kali mereka bertengkar dan bermasalah??? pasti sebanding juga donk. . .
Setelah aku fikir menurutku, LDR itu bikin hubungan makin intim loh *jangan diarti'in negatif ya girls*
Buat para LDR-ers waktu yang sedikit itu pasti selalu dimanfaatkan buat merenda indahnya kasih *ccceeiillleee. . . .*

Tapi bener deh makanya ada istilah "kualitas waktu yang dimiliki itu lebih penting daripada kuantitas yang ada" terutama buat para rekanita yang punya waktu sedikit bareng si abang! sebab waktu abang 95% untuk negara loh ya. . . . INGAT itu. . .!!!

Masih belum percaya? Kalau LDR itu bisa buat berkualitas??? niyh aku kasih bacaan yang aku ambil dari sebuah web! Tulisan ini paparan dari penelitian yang dilakukan ilmuwan terkait sama LDR. . . :)
Baca deh. . .  sapa tahu bisa jadi perhitungan buat kamu yang lagi nggak yakin atau masih takut buat LDRan. . .


Copy from : http://health.detik.com

Jakarta, Jika Anda terpisah dalam jarak yang jauh dengan pasangan dan tidak bisa sering bertemu, maka orang di sekeliling Anda akan menganggap hubungan ini tidak bisa dipertahankan. Namun nyatanya studi justru menemukan bahwa hubungan jarak jauh secara geografis lebih intim dan lebih saling mempercayai dibandingkan hubungan berjarak dekat.

Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Communication ini mengungkapkan bahwa rasa intim dan saling mempercayai ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental kedua pasangan. Karena mengurangi rasa curiga dan stres, seperti dilansir Prevention, Selasa (23/7/2013).

Tim peneliti dari University of Hong Kong dan Cornell University mempelajari 63 pasangan heteroseksual yang sebagian besar adalah mahasiswa berusia sekitar 21 tahun. Sekitar setengah dari jumlah tersebut sedang menjalani hubungan jarak jauh, sementara sisanya tinggal berdekatan satu sama lain.

Selama seminggu, mereka diminta untuk mencatat setiap interaksi dengan pasangan mereka sepanjang hari di buku harian online atau melalui media seperti pesan teks, email, video chat, atau pun bertatap muka. Peneliti mengkaji dari sisi lamanya berinteraksi, tingkat pengungkapan pribadi emosi, dan bagaimana masing-masing peserta berpendapat tentang respon pasangan mereka.

Rata-rata para pasangan berjarak dekat memiliki 3,5 interaksi per hari di lebih dari satu media. Sementara pasangan jarak jauh cenderung memiliki lebih sedikit interaksi per hari, sehingga usia hubungan mereka lebih panjang dan lebih bermakna. Mereka menganggap pasangan mereka lebih terbuka dan jujur dibandingkan pasangan berjarak dekat.

Terbukti bahwa pasangan hubungan jarak jauh lebih saling memahami dan peduli dengan pasangan mereka. Selain itu, mereka juga lebih optimis jika membicarakan tentang masa depan. Peningkatan keintiman ini karena masing-masing dari mereka memiliki tingkat komitmen yang tinggi.

"Dengan menjalankan hubungan jarak jauh, Anda tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bosan dengan pasangan. Sebab kebosanan merupakan masalah besar dalam hubungan jangka panjang," papar Tina Tessina, PhD, seorang psikoterapis.

Selain itu, kini teknologi dapat mempererat hubungan jarak jauh. Anda tak hanya dapat menggunakan pesan teks, tetapi juga email, saling berkirim foto dan video. Simpanlah juga barang-barang pemberian pasangan dan manfaatkan waktu yang ada untuk dapat mendengar suara satu sama lain.

"Sehatkan hubungan jarak jauh Anda dengan mencoba mengirimkan foto Anda sedang dalam situasi membosankan, misalnya sedang dalam meeting, melalui ponsel. Hal ini tentu bisa membuat Anda dan pasangan tertawa bersama dan makin mendekatkan," tutur Tina.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Diary Rekanita Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review