Rabu, 03 Juli 2013

Saat kau bermandi peluh di medan latihan

Diposting oleh Unknown di 08.06
Di telepon, Jam pesiar Minggu malam . . .

"Lusa aku berangkat latihan luar, doakan aku baik2 saja ya. Doakan aku selalu lancar menghadapi semua ujian dan pendidikanku"
"amien, doaku setia bersamamu. Juga dukunganku selalu buatmu. Jangan khawatirkan akan itu"
"boleh aku minta satu hal lagi?"
"tentu saja boleh! selagi aku bisa memenuhinya"
"jaga diri dan hatimu baik-baik ya, 2 minggu kedepan mungkin aku belum bisa kasih kamu kabar!"
"InsyaAllah aku selalu baik-baik disini. Masalah jaga hati, bukannya seharusnya kamu yang menjaganya? satu tahun yang lalu, kamu sudah merebutnya dariku!"
"awh, kamu benar juga ya. . ."
". . . . ."
"Ya sudah, aku apel malam. . . jangan lupa pesanku. Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu. Jaga dirimu ditempat latihan. Aku tunggu kabarmu segera ya. . . "
"Tentu, , , Assalamualaikum"
 "Walaikumsalam"

tttuuuuuuttt . . . . .. 

****

2 hari kemudian
Entah kenapa cuaca hari ini saat mengerikan. Siang tadi hujan sangat deras mengguyur kotaku, sore harinya angin bertiup tiba-tiba dengan kencang. Seketika fikiranku beralih ke arah jam dinding diatas pintu.

"Ya Tuhan, sudah masuk malam hari cuaca belum juga membaik. Bagaimana di hutan Jawa Tengah sana? Bagaimana bisa aku bisa tidur tenang saat cuaca terus seperti ini?"

Aku tak pernah merasakan khawatir seperti sekarang, kecuali mengkhawatirkan kedua orangtuaku. Dulu sering sekali ayahku pergi untuk latihan medan bahkan tugas perbatasan, tapi fikiranku tak sekhawatir aku pada dia. Apa aku durhaka? humfh. . . entahlah. Tapi benar inilah yang aku rasakan saat ini. 

Mencoba sejenak memejamkan mata, tapi sepertinya tidak bisa aku masuk ke alam tidurku. Saat fikiranku terus memaksa untuk bertelepati bahwa sedang apa dia sekarang disana. Cukup sudah caraku memaksa alam bawah sadarku untuk masuk ke alam yang lebih jauh untuk mencari ketenangan. Sudah cukup rasanya aku terus larut dalam kekhawatiran. Sigap aku berdiri, dan sudah basah dengan air wudhu. Seketika itu juga kuraih untaian tasbih dan curhatku pada pembuat alam semesta serta doa yang kuminta khusus untuk menjaga dia yang sedang berlatih perang di dalam hutan.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Diary Rekanita Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review