Kapan semua ini berakhir. . .
Kelelahan menanti berita darimu. . .
Keletihan selalu mengharap layar handphone itu menyala karena 1 panggilan darimu. . .
Kesibukan mencari signal dan provider terbaik untuk berkirimpesan/videocall. . .
Kepenatan dari semua pertengkaran akibat kesalah pahamam karena komunikasi tak baik yang menjadikan kita saling berfikir buruk. . .
Ya. . . aku sama sekali tak menuntutmu untuk selalu menghubungiku. . .
Bahkan tidak kau hubungi mungkin lebih baik. Daripada aku harus menunggu balasan sms yang sangat lama dan sangat singkat. Cukup dengan satu pesan saja aku bahagia. Satu pesan yang lembut dan menandakan kamu baik-baik saja dan masih merindu dengan indahnya. Tak seperti malam itu.
Dy : "?"
Aq : "iya, :) . . . knapa syang?"
Dy : "Kngen. . ."
Aq : " Iya sama. :'( Trus aq harus gmna?"
Dy : "Makan dulu"
Aq : "Iyaa. . . have a nice dinner ya sayang"
Dy : ----------
1 jam kemudian
Aq : "Sayang, belum selesai ya?"
Dy : ----------
30 menit kemudian
Dy : "?"
Aq : "Hey, lgi apa sayang? sibuk ya pasti"
Dy : "Tduran. gtw mw apa"
Aq : "Knp g siap2 buat bsok. Emangnya nggak ada apel ya?"
Dy : "Ada, nnti mlm aja stlh apel"
Aq : "Jangan gtu dong! siapin skrg aja. Jdi nnti tinggal istirahat. Jaga kesehatanmu. Jgn sibuk sampe malem gitu donk"
Dy : -----------
Aq : "Sayang?"
Dy :-----------
Aq : "Yang? sibuk ya?"
Dy :-----------
Aq : "sayang bawa kartu XXX nggak? Aq boleh telfon ya? :("
Dy :-----------
Aq : "sayang disana sulit signal ya?"
Dy :-----------
15 menit kemudian
Dy : "Gbw"
Dy : "Sulit"
Aq : "Owh iya. . . . udah jam apel kah ini?"
Dy : "-----------
Heningnya suara siputih handphone kesayangan aku. . . Sunyi pula hari dan hatiku.
Manakeceriaanmu saat kamu junior dulu?
Mana celoteh cerita serumu saat ditindak atau dihukum pelatih?
Mana tawa semangatmu menggodaku saat aku katakan "AKU RINDU KAMU"
Mana nyanyian serak basah yang menghiburku dibalik tangisan lelahku menata rindu.
Mana rayuan konyolmu . . . Mana. . .Manaaaa??? Mana komunikasi kita yang baik seperti dulu. . .???
Aku rindu itu. . . Aku rindu semuanya. . .
Labels
- Cemburu (1)
- Hidupku dalam cerita (3)
- Keraguanku (1)
- LDR-an (4)
- Military Moments (5)
- Rekanita Story (8)
- Sajak Rindu (4)
- Tentang Rekanita (2)
Rabu, 11 Desember 2013
Kamis, 05 Desember 2013
Menunggu cuti akhir tahun
Aku masih bersandar di sudut meja belajar dengan spidol hitam di tangan kanan dan kalender lipat dipahaku. Tampak ku lingkari beberapa tanggal di bulan desember. Kuhitung sisa tanggal menuju hari cutimu. . .
1. . . 2. . . 3. . . 4. . . . . . . . . 16 hari lagi. . . menuju 21 desember yang katanya siyh itu hari cuti taruna akmil tahun ini.
Ku peluk kalender itu dengan penuh hasrat penantian. Teringat akan seperti apa dirimu sekarang, satu semester sudah aku tak melihat sosok tegap dibalik seragam cokelat taruna akmil. Ya, dia abang kesayangan yang selalu sabar menghadapi emosi rinduku setiap saat. Emosi yang bahkan lebih membara dari emosi seorang senior yang menghukum adik tingkatnya. Begitulah aku, rindu yang lama berkarat akan meradang ketika tak digubris. Entah sikap dinginnya akan rinduku ini dia lakukan karena ingin membuatku tersenyum dalam rindu atau karena dia sibuk dengan pendidikan yang super ketat itu.
Sebuah hal yang sedikit membuatku jengkel itu, waktu pesiar atau cutimu yang kamu gunakan untuk tidur. hiihihihi. . . terkadang aku lontarkan gurauan yang agak keterlaluan menurutku, seperti ini :
"Hallo, abang dari mana aja siyh? BBM g di read. . . telfon lama angkatnya"
"Maaf sayang, abang capek semalem begadang. Abang ketiduran"
"Awh, selalu gitu. Abang nggak kangen ya sama aku" dengan nada memelas
"Sayang, abang kangen lah. Kangen banget malah. Kenapa ngomong gitu siyh"
"Abisnya kenapa selalu ditinggal bobo? Masa iya ketiduran lama banget hayo!"
"Iya, maaf ya. abang semaleman begadang bersihin PUDD. Maaf ya"
"Emank deh. . . abang ngebo melulu. . . sebel"
"Kalo abang kebo, sayang kenapa mau sama kebo?"
"Awkhz, tauk awkhz. . . males males"
"iiiiddddiihhh. . . ngambek! mana manyunnya mana? cciiieee. . . cantik deh"
"tuuu kkaaannnn. . . . abang selalu gituuu. . ."
"Abang kenapa? abang ganteng ya. . . "
Meledaklah tawaku dan dia dibalik telepon genngam. . . .!!!
Yah begitulah aku. Cepat emosi dan cepat teredam, mungkin karena memang dia tak bisa sedikitpun membuatku benar-benar larut dalam emosi. Hal-hal seperti ini yang membuatku sabar menunggu dia yang sedikit menyebalkan tapi selalu membuatku rindu.
Kuletakkan spidol dan kuraih smartphone putih kesayanganku. Jari-jariku mulai menari-nari mencari aplikasi note. . . Dan aku mulai menuliskan satu-persatu kegiatan abang yang harus dia lakukan selama cuti akhir tahun ini. . . Sengaja kutuliskan semua apa yang ingin kita lakukan berdua. Tapi pastinya dengan mendahulukan semua kepentingan abang.
Entah hanya aku atau ada juga yang melakukan hal ini selain aku. Yang jelas. . .
"SELAMAT MENUNGGU CUTI AKHIR TAHUN"
1. . . 2. . . 3. . . 4. . . . . . . . . 16 hari lagi. . . menuju 21 desember yang katanya siyh itu hari cuti taruna akmil tahun ini.
Ku peluk kalender itu dengan penuh hasrat penantian. Teringat akan seperti apa dirimu sekarang, satu semester sudah aku tak melihat sosok tegap dibalik seragam cokelat taruna akmil. Ya, dia abang kesayangan yang selalu sabar menghadapi emosi rinduku setiap saat. Emosi yang bahkan lebih membara dari emosi seorang senior yang menghukum adik tingkatnya. Begitulah aku, rindu yang lama berkarat akan meradang ketika tak digubris. Entah sikap dinginnya akan rinduku ini dia lakukan karena ingin membuatku tersenyum dalam rindu atau karena dia sibuk dengan pendidikan yang super ketat itu.
Sebuah hal yang sedikit membuatku jengkel itu, waktu pesiar atau cutimu yang kamu gunakan untuk tidur. hiihihihi. . . terkadang aku lontarkan gurauan yang agak keterlaluan menurutku, seperti ini :
"Hallo, abang dari mana aja siyh? BBM g di read. . . telfon lama angkatnya"
"Maaf sayang, abang capek semalem begadang. Abang ketiduran"
"Awh, selalu gitu. Abang nggak kangen ya sama aku" dengan nada memelas
"Sayang, abang kangen lah. Kangen banget malah. Kenapa ngomong gitu siyh"
"Abisnya kenapa selalu ditinggal bobo? Masa iya ketiduran lama banget hayo!"
"Iya, maaf ya. abang semaleman begadang bersihin PUDD. Maaf ya"
"Emank deh. . . abang ngebo melulu. . . sebel"
"Kalo abang kebo, sayang kenapa mau sama kebo?"
"Awkhz, tauk awkhz. . . males males"
"iiiiddddiihhh. . . ngambek! mana manyunnya mana? cciiieee. . . cantik deh"
"tuuu kkaaannnn. . . . abang selalu gituuu. . ."
"Abang kenapa? abang ganteng ya. . . "
Meledaklah tawaku dan dia dibalik telepon genngam. . . .!!!
Yah begitulah aku. Cepat emosi dan cepat teredam, mungkin karena memang dia tak bisa sedikitpun membuatku benar-benar larut dalam emosi. Hal-hal seperti ini yang membuatku sabar menunggu dia yang sedikit menyebalkan tapi selalu membuatku rindu.
Kuletakkan spidol dan kuraih smartphone putih kesayanganku. Jari-jariku mulai menari-nari mencari aplikasi note. . . Dan aku mulai menuliskan satu-persatu kegiatan abang yang harus dia lakukan selama cuti akhir tahun ini. . . Sengaja kutuliskan semua apa yang ingin kita lakukan berdua. Tapi pastinya dengan mendahulukan semua kepentingan abang.
Entah hanya aku atau ada juga yang melakukan hal ini selain aku. Yang jelas. . .
"SELAMAT MENUNGGU CUTI AKHIR TAHUN"
Categories
Hidupku dalam cerita,
Military Moments,
Rekanita Story
Minggu, 03 November 2013
Wanita sederhana, diantara yang sempurna.
Diantara para taruna . . .
Selalu bersanding seorang rekanita dengan kelebihan mereka masing-masing. Entah itu dari segi fisik, pendidikan ataupun juga status sosial. . .
Dari seluruh yang aku kenal, inilah mereka :
G : dia seorang anak pengusaha yang sedang menempuh pendidikan di Universitas ternama di Bogor. Terfasilitasi lengkap dari orangtua. entah ini anak hobby jalan-jalan. Rasanya tiket pesawat tinggal jabut dari kantong ajaib. hihihii Ini anak cantik,putih,cakap pula, tentunya termasuk jajaran anak pinter lah diliat dari almamater dia.
D : Ini anak polos banget. Tapi ternyata benar-benar anak orang nggak punya. Nggak punya tanggungan hutang, hehehe. Kuliah di salah satu universitas swasta ternama di Kota Malang. Kemana-mana udah pake mobil pribadi dia. Sedikitpun nggak ada gambaran susah di wajahnya. Udah tajir dari kecil kali ya.
H : Cantik, wajah indo, putih, model. Iya. . . pinter siyh nggak seberapa. Tapi secara fisikly daaaaan secara duniawi termasuk cewek beruntung deh. Dan bukan anak orang sederhana. Tapi kalangan atas. Ponakan seorang TNI yang notabenenya juga alumni AKMIL. yaaaah. . . sudah kebayang garis keturunannya para orang berpangkat kali ya.
E : Dia pacar senior abangku, yang dulunya itu senior sempet jadi pacar sahabat aku. :) kandas ditengah jalan karena prinsip berbeda agama. si E purna PASKIBRAKA Nasional entah angkatan tahun berapa. keren kaaaan. . .
Masih banyak siyh ya. . . beberapa diantara mereka itu, dokter, taruni akpol, pramugari, , ,
Semua pada cantik-cantik. . . Dan hidup mereka sepertinya jauh dari kata sederhana. . . iyaaaa. . . mereka rata-rata kalangan menengah atas dan ataaaas baget, , , heuheuheu
Ketika bercermin pada mereka, mungkin aku nggak ada seujungnya kali yaaa. . .
Yang bilang aku cantik, palingan juga abang.
Pintar? nggak juga siyh. . . aku duduk di sebuah univ swasta disebuah kota kecil berkembang.
Sexy putih, seperti layaknya rekanita lain. . .? heuheuheu. . . Nggak lawh ya. Aq montok, berkulit kuning (keturunannya begitu)
Dan aku berasal dari sebuah keluarga sederhana, dengan tulang punggung seorang Ayah berpangkatkan Pembantu Letnan Dua. . .
Aku sempat heran. . . diantara berlian bertaburan,kenapa abang memilihku yang sederhana. . .???
Categories
Rekanita Story,
Tentang Rekanita
Jumat, 18 Oktober 2013
Ketika aku Rindu, Mereka mengejekku
Sebenarnya ingin kusembunyikan sedihku ketika aku rindu. . .
Bukan karena malu. Bukan karena tak ingin mereka tahu. Bukan karena ingin menyimpan ini sendiri. Bukan karena sebuah keinginan untuk tidak membagi kisahku.
Terkadang rindu membuatku murung. Terkadang rindu membuatku tak bersemangat. Terkadang rindu membuatku ingin pergi ketempat dimana dia berada. Yah, tentu dibalik gerbang kokoh tidar itu.
Tak banyak diantara mereka disekitarku mencemoohku, , , entah apa tujuan mereka?! Yawh mungkin untuk menghiburku. . . menghibur yang menurutku itu kelewatan batas. . .
#iwkhz GALAU yaa. . . kangen berat niyh. . . Jablay buuu. . .???
#hey. . . kapan abang pulang. . .??? Sapa suruh pacaran ama bang Toyib. . .
#Ngapain dipikirin. . . dia dsana sibuk lowh!!! nggak mungkin setiap saat GALAU kek kamu gini. . .
#CCiiieee. . . yang lagi karatan nunggu telfon nggak jelas kapan ditelfonnyaa. . .
#Udaaah deh. . . cari selingan ajah. . . emang betah kamunya???
dan bla. . . bla. . . bla. . . bla. . .
Begitulah mereka menanggapi seorang aku yang sedang ditimpa rindu mendalam. . .!!!
Pembicaraan seperti itu tak sepatutnya lah. . . mereka lontarkan padaku. . . pada seorang rekanita yang terus berusaha tegar mendampingi, menjaga hati, menjaga tingkah laku, menjaga cinta, menjaga kepercayaan seorang Taruna yang bertaruh dalam pendidikan kemiliteran. . . Itu sebabnya, aku enggan terlalu menunjukkan rinduku,. . .!!! Mungkin cukup kedua sahabatku dan dy yang tau perasaan rinduku. . .
Sepuluh tingkat lebih dahsyat daripada hanya sekedar rindu, dan rindu bukan nafsu
Ketika aku bercengkerama dengan seorang teman. . .
Sore hari, , , , Cuaca mendung, , , , Sepulang kuliah, , , ,
Temen : Mbak LDR-ers kan ya mbak?
Aku : Iya. . . maaf kenapa?
Temen : gpp siyh mbak. . . ketemunya kapan dong?
Aku : enam bulan sekali, syukur kalo ada long weekend. Mungkin bisa ketemu.
Temen : Ndak kangen banget gitu mbak?
Aku : Pastinya banget lah. . . Apalagi susah komunikasi.
Temen : Waaah. . . Kalo kangen gitu mbak pengennya apa mbak? Pasti berdua'an ya?
Aku : Mungkin
Temen : Jalan-jalan keliling kota yaaaa?
Aku : mungkin juga
Temen : Dinner berdua pasti deh?
Aku : uuuhm, yah mungkin
Temen : Kencan romantis? Liburan romantis?
Aku : menurutmu gimana?
Temen : terakhir niyh mbak, aku tebak ya. Pengen berdua'an tanpa diganggu siapapun ditempat favorit kalian! ya kan? ya kan?
Aku : Tak begitu yang ku inginkan ketika rindu. Tak begitu yang aku mau saat aku menangis tak kuat menahan rindu. Hanya satu yang aku mau, dan itu mendengar suaranya dan dia berkata dia baik-baik saja. atau sekedar memandang wajahnya di layar SKYPE. Kalaupun memang aku bisa bertemu disaat aku benar2 rindu. Itu Anugerah Allah yang paling indah.
Temen : mbak maaf ya. . . mungkin aku tadi becanda keterlaluan.
Aku : awh, sudah biasa kok aku diberi pertanyaan seperti itu.
Dan Aku berlalu tanpa memperhatikan dia sedikitpun. . . Karena aku menahan tangis. Dalam hati aku bertanya "Kenapa semua orang mengartikan rindu itu sebagai sebuah nafsu?"
Jika ada kata lain dari rindu yang lebih suci. . . itulah kata yang benar2 pantas mengartikan ini semua.
Bukan karena malu. Bukan karena tak ingin mereka tahu. Bukan karena ingin menyimpan ini sendiri. Bukan karena sebuah keinginan untuk tidak membagi kisahku.
Terkadang rindu membuatku murung. Terkadang rindu membuatku tak bersemangat. Terkadang rindu membuatku ingin pergi ketempat dimana dia berada. Yah, tentu dibalik gerbang kokoh tidar itu.
Tak banyak diantara mereka disekitarku mencemoohku, , , entah apa tujuan mereka?! Yawh mungkin untuk menghiburku. . . menghibur yang menurutku itu kelewatan batas. . .
#iwkhz GALAU yaa. . . kangen berat niyh. . . Jablay buuu. . .???
#hey. . . kapan abang pulang. . .??? Sapa suruh pacaran ama bang Toyib. . .
#Ngapain dipikirin. . . dia dsana sibuk lowh!!! nggak mungkin setiap saat GALAU kek kamu gini. . .
#CCiiieee. . . yang lagi karatan nunggu telfon nggak jelas kapan ditelfonnyaa. . .
#Udaaah deh. . . cari selingan ajah. . . emang betah kamunya???
dan bla. . . bla. . . bla. . . bla. . .
Begitulah mereka menanggapi seorang aku yang sedang ditimpa rindu mendalam. . .!!!
Pembicaraan seperti itu tak sepatutnya lah. . . mereka lontarkan padaku. . . pada seorang rekanita yang terus berusaha tegar mendampingi, menjaga hati, menjaga tingkah laku, menjaga cinta, menjaga kepercayaan seorang Taruna yang bertaruh dalam pendidikan kemiliteran. . . Itu sebabnya, aku enggan terlalu menunjukkan rinduku,. . .!!! Mungkin cukup kedua sahabatku dan dy yang tau perasaan rinduku. . .
Sepuluh tingkat lebih dahsyat daripada hanya sekedar rindu, dan rindu bukan nafsu
Ketika aku bercengkerama dengan seorang teman. . .
Sore hari, , , , Cuaca mendung, , , , Sepulang kuliah, , , ,
Temen : Mbak LDR-ers kan ya mbak?
Aku : Iya. . . maaf kenapa?
Temen : gpp siyh mbak. . . ketemunya kapan dong?
Aku : enam bulan sekali, syukur kalo ada long weekend. Mungkin bisa ketemu.
Temen : Ndak kangen banget gitu mbak?
Aku : Pastinya banget lah. . . Apalagi susah komunikasi.
Temen : Waaah. . . Kalo kangen gitu mbak pengennya apa mbak? Pasti berdua'an ya?
Aku : Mungkin
Temen : Jalan-jalan keliling kota yaaaa?
Aku : mungkin juga
Temen : Dinner berdua pasti deh?
Aku : uuuhm, yah mungkin
Temen : Kencan romantis? Liburan romantis?
Aku : menurutmu gimana?
Temen : terakhir niyh mbak, aku tebak ya. Pengen berdua'an tanpa diganggu siapapun ditempat favorit kalian! ya kan? ya kan?
Aku : Tak begitu yang ku inginkan ketika rindu. Tak begitu yang aku mau saat aku menangis tak kuat menahan rindu. Hanya satu yang aku mau, dan itu mendengar suaranya dan dia berkata dia baik-baik saja. atau sekedar memandang wajahnya di layar SKYPE. Kalaupun memang aku bisa bertemu disaat aku benar2 rindu. Itu Anugerah Allah yang paling indah.
Temen : mbak maaf ya. . . mungkin aku tadi becanda keterlaluan.
Aku : awh, sudah biasa kok aku diberi pertanyaan seperti itu.
Dan Aku berlalu tanpa memperhatikan dia sedikitpun. . . Karena aku menahan tangis. Dalam hati aku bertanya "Kenapa semua orang mengartikan rindu itu sebagai sebuah nafsu?"
Jika ada kata lain dari rindu yang lebih suci. . . itulah kata yang benar2 pantas mengartikan ini semua.
Categories
LDR-an,
Rekanita Story,
Sajak Rindu
Jumat, 27 September 2013
Hidupku dalam cerita #part_1 (Aku terbiasa mandiri tanpamu)
Terik panas matahari semakin menyengat di wajah mungil seorang gadis berseragam putih bersih. Tersemat sebuah papan nama bertuliskan "Ajeng Kartika Yudha". Sesekali ia melihat ke sisi seberang jalan, melihat ke arah teman-temannya yang satu persatu mulai beringsut pulang karena jam kuliah telah usai.Hampir seluruh diantara mereka meninggalkan kampus setiap habis jam kuliah, bersama seorang lawan jenis yang anak sekarang katakan itu "pacar".
Ajeng mulai menghela nafas panjang, dan bergumam dalam hati, "awh, andai aku bisa seperti mereka. hampir setiap hari berdua, setiap susah senang selalu bersama."
berfikir sejenak dan terlintas pemikiran lain "Tapi, mereka pasti hampir tak pernah merasakan rindu kronis sepertiku, rindu yang sering mengusikku setiap malam. rindu mendengar suaranya. rindu melihat senyumannya. rindu belaian perhatiannya. rindu . . . rindu. . . dan rindu. . ."
Beberapa menit kemudian muncul Kayla, gadis berambut ikal dan berkulit sawo matang. Selalu tampak rapi dan selalu ingin berpakaian sempurna. Adalah teman setia Ajeng, yang selalu mendengarkan keluh kesah dan bahagianya dengan sabar. Ia juga menjalani hubungan jarak jauh. Karena pacarnya adalah seorang dokter muda yang sedang menyelesaikan tugas pengabdiannya di salah satu rumah sakit ternama di Yogyakarta. Sepertinya kayla, terburu-buru untuk segera kembali ke kampung halaman karena ini adalah akhir pekan. Dengan gayanya yang grusa-grusu, ia mencium pipi kanan dan kiri ajeng dan segera meninggalkan sahabatnya tanpa memberikan kesempatan mengucapkan sepatah katapun. Ajeng tersenyum geli, melihat tingkah sahabatnya itu sambil melambaikan tangan tanda perpisahan.
Kayla mulai menghilang dari penglihatan. Ajeng mengambil posisi duduk didepan perpustakaan kampus, menunggu sahabat ketiganya. Sasa. berbeda dengan kedua sahabatnya Ajeng dan Kayla yang hidup berjauhan terpisah jarak, Sasa hanya terpisah sekat ruang kelas dengan Deni pacarnya yang satu fakultas. Meski sangat jarang mereka tampak berduaan dikampus, tetap saja hal ini kadang membuat iri Ajeng dan kayla. Sasa mencolek pipi Ajeng yang tengah duduk termenung memandangi walpapper tab putih yang dipegangnya, dengan berseru,
"Ciiyyyeee. . . yang lagi kangen sama abang tarunanyaa. . ." sambil mengedipkan mata.
"Apa siyh saaa. . . mau tau aja deeehhh. . .kamu siyh alam banget!!! Katanya pinjem buku aja. Taunya masih kencan sama deni ya" tatpnya sinis pada sasa dan deni.
"ahahahaha, maaf deh. . . maaf. . . jadi kita beli bukunya???" sasa menggelayut manja dipundak ajeng
"Iya, yuk keburu sore. . . Deni ikut???"
"Nggak deh jeng, aku masih harus siapin keperluan buat hiking minggu depan"jawab deni santai
"Yawdah, aku pinjem sasa sehari aja ya. . ." goda ajeng sambil tertawa kecil
Ketiga tersenyum dan berpisah diparkiran. Ajeng, memacu mobil sedan silvernya kearah kota. Sepanjang perjalanan keduanya terdiam. Hanya terdengar suara bising klakson kendaraan dan lagu bruno marz dari sound mobil yang ajeng modifikasi sedemikian rupa. Beberapa saat kemudian sasa memecah keheningan.
"ewh, jeng. . . kalo dipikir-pikir gitu akhir-akhir ini, kamu bawa ni mobil sendiri ya. . . " sasa melontarkan pertanyaan
"iyah sa, satu setengah tahun terakhir. Bawa mobil sendiri, nyelesein masalah sendiri, ngadepin ini itu juga sendiri. . . emank kenapa siyh?? aneh deh kamu"
"Yaaaa, nggak siyh. . . aku nggak tega deh liat kamu. Udah jarang komunikasi sama si abangmu itu. . . apa-apa sendiri. . . emank nggak kesepian ya?"
"Kesepian siyh nggak sa. . . cuma kadang ngerasa kangennya kebangetan. Apalagi tingkat ketiga ini dia mulai sibuk, jarang pesiar. . .! Tapi aku seneng kok ngejalaninnya, aku jadi lebih bisa mandiri. lebih belajar gimana caranya hidup itu yang benar-benar real adalah menjalani tantangannya tanpa merepotkan orang lain"
"Ya, tapi kan nggak gitu juga jeng. . . kamu beda banget deh. Semenjak hatimu digranat sama si calon perwira itu. Kamu jadi lebih dewasa banget deh. . . sumpah"
"aahahaha, emank iya.. . .? gitu ya. . .? amien deh sa. . . semoga aku benar jadi dewasa yang sebenar-benarnya. . . " ajeng tersenyum mendengar pujian sahabtanya itu.
Sejak satu setengah tahun yang lalu. Ajeng memang lebih suka melakukan banyak hal sendiri. Ada seorang yang hadir, saat itu. Yang ajeng suka menyebutnya "Abang". Ia adalah seorang taruna akademi militer, yang saat ini berpangkatkan Sersan Dua Taruna bernama "Hendra Handoyo". Mengajarkan ajeng, untuk selalu menjadi gadis kuat menjalani suka duka hidup jauh dari penjaga hatinya. Ajeng belajar untuk hidup lebih mandiri, hidup dengan tidak terlalu menggantungkan diri pada orang lain yang ia sayangi. Hidup untuk lebih bisa menghargai kebersamaan, karena dengan sendiri semuanya menjadi lebih sulit. Sebuah kalimat yang selalu ajeng ingat selalu yang pernah Hendra sampaikan padanya,
"Sayang, kamu harus tahu. Dibalik seragamku ada sebuah tanggung jawab besarku terhadap bangsa negara, keluargaku dan masa depan kita. Kamu harus kuat disini, Abang harap kamu bisa menghargai semua usaha abang dibalik tembok lemdik. Tak perlu kamu tampil cantik. Tak perlu kamu berusaha sempurna. Taruna hanya akan bahagia melihat pasangannya bisa hidup tegar, kuat dan bisa bersabar menunggu tanpa menghadirkan penghibur lain dihatimu"
Melihat ketegaran dan kekuatan yang Hendra tunjukkan itulah yang membuat Ajeng, ingin menjadi perempuan yang tangguh dengan kemandirian dan kesabaran berlimpah. Demi menjadi pendamping sang calon perwira yang gagah itu.
Ajeng mulai menghela nafas panjang, dan bergumam dalam hati, "awh, andai aku bisa seperti mereka. hampir setiap hari berdua, setiap susah senang selalu bersama."
berfikir sejenak dan terlintas pemikiran lain "Tapi, mereka pasti hampir tak pernah merasakan rindu kronis sepertiku, rindu yang sering mengusikku setiap malam. rindu mendengar suaranya. rindu melihat senyumannya. rindu belaian perhatiannya. rindu . . . rindu. . . dan rindu. . ."
Beberapa menit kemudian muncul Kayla, gadis berambut ikal dan berkulit sawo matang. Selalu tampak rapi dan selalu ingin berpakaian sempurna. Adalah teman setia Ajeng, yang selalu mendengarkan keluh kesah dan bahagianya dengan sabar. Ia juga menjalani hubungan jarak jauh. Karena pacarnya adalah seorang dokter muda yang sedang menyelesaikan tugas pengabdiannya di salah satu rumah sakit ternama di Yogyakarta. Sepertinya kayla, terburu-buru untuk segera kembali ke kampung halaman karena ini adalah akhir pekan. Dengan gayanya yang grusa-grusu, ia mencium pipi kanan dan kiri ajeng dan segera meninggalkan sahabatnya tanpa memberikan kesempatan mengucapkan sepatah katapun. Ajeng tersenyum geli, melihat tingkah sahabatnya itu sambil melambaikan tangan tanda perpisahan.
Kayla mulai menghilang dari penglihatan. Ajeng mengambil posisi duduk didepan perpustakaan kampus, menunggu sahabat ketiganya. Sasa. berbeda dengan kedua sahabatnya Ajeng dan Kayla yang hidup berjauhan terpisah jarak, Sasa hanya terpisah sekat ruang kelas dengan Deni pacarnya yang satu fakultas. Meski sangat jarang mereka tampak berduaan dikampus, tetap saja hal ini kadang membuat iri Ajeng dan kayla. Sasa mencolek pipi Ajeng yang tengah duduk termenung memandangi walpapper tab putih yang dipegangnya, dengan berseru,
"Ciiyyyeee. . . yang lagi kangen sama abang tarunanyaa. . ." sambil mengedipkan mata.
"Apa siyh saaa. . . mau tau aja deeehhh. . .kamu siyh alam banget!!! Katanya pinjem buku aja. Taunya masih kencan sama deni ya" tatpnya sinis pada sasa dan deni.
"ahahahaha, maaf deh. . . maaf. . . jadi kita beli bukunya???" sasa menggelayut manja dipundak ajeng
"Iya, yuk keburu sore. . . Deni ikut???"
"Nggak deh jeng, aku masih harus siapin keperluan buat hiking minggu depan"jawab deni santai
"Yawdah, aku pinjem sasa sehari aja ya. . ." goda ajeng sambil tertawa kecil
Ketiga tersenyum dan berpisah diparkiran. Ajeng, memacu mobil sedan silvernya kearah kota. Sepanjang perjalanan keduanya terdiam. Hanya terdengar suara bising klakson kendaraan dan lagu bruno marz dari sound mobil yang ajeng modifikasi sedemikian rupa. Beberapa saat kemudian sasa memecah keheningan.
"ewh, jeng. . . kalo dipikir-pikir gitu akhir-akhir ini, kamu bawa ni mobil sendiri ya. . . " sasa melontarkan pertanyaan
"iyah sa, satu setengah tahun terakhir. Bawa mobil sendiri, nyelesein masalah sendiri, ngadepin ini itu juga sendiri. . . emank kenapa siyh?? aneh deh kamu"
"Yaaaa, nggak siyh. . . aku nggak tega deh liat kamu. Udah jarang komunikasi sama si abangmu itu. . . apa-apa sendiri. . . emank nggak kesepian ya?"
"Kesepian siyh nggak sa. . . cuma kadang ngerasa kangennya kebangetan. Apalagi tingkat ketiga ini dia mulai sibuk, jarang pesiar. . .! Tapi aku seneng kok ngejalaninnya, aku jadi lebih bisa mandiri. lebih belajar gimana caranya hidup itu yang benar-benar real adalah menjalani tantangannya tanpa merepotkan orang lain"
"Ya, tapi kan nggak gitu juga jeng. . . kamu beda banget deh. Semenjak hatimu digranat sama si calon perwira itu. Kamu jadi lebih dewasa banget deh. . . sumpah"
"aahahaha, emank iya.. . .? gitu ya. . .? amien deh sa. . . semoga aku benar jadi dewasa yang sebenar-benarnya. . . " ajeng tersenyum mendengar pujian sahabtanya itu.
Sejak satu setengah tahun yang lalu. Ajeng memang lebih suka melakukan banyak hal sendiri. Ada seorang yang hadir, saat itu. Yang ajeng suka menyebutnya "Abang". Ia adalah seorang taruna akademi militer, yang saat ini berpangkatkan Sersan Dua Taruna bernama "Hendra Handoyo". Mengajarkan ajeng, untuk selalu menjadi gadis kuat menjalani suka duka hidup jauh dari penjaga hatinya. Ajeng belajar untuk hidup lebih mandiri, hidup dengan tidak terlalu menggantungkan diri pada orang lain yang ia sayangi. Hidup untuk lebih bisa menghargai kebersamaan, karena dengan sendiri semuanya menjadi lebih sulit. Sebuah kalimat yang selalu ajeng ingat selalu yang pernah Hendra sampaikan padanya,
"Sayang, kamu harus tahu. Dibalik seragamku ada sebuah tanggung jawab besarku terhadap bangsa negara, keluargaku dan masa depan kita. Kamu harus kuat disini, Abang harap kamu bisa menghargai semua usaha abang dibalik tembok lemdik. Tak perlu kamu tampil cantik. Tak perlu kamu berusaha sempurna. Taruna hanya akan bahagia melihat pasangannya bisa hidup tegar, kuat dan bisa bersabar menunggu tanpa menghadirkan penghibur lain dihatimu"
Melihat ketegaran dan kekuatan yang Hendra tunjukkan itulah yang membuat Ajeng, ingin menjadi perempuan yang tangguh dengan kemandirian dan kesabaran berlimpah. Demi menjadi pendamping sang calon perwira yang gagah itu.
Categories
Hidupku dalam cerita
Senin, 12 Agustus 2013
Menjemput kepulanganmu. . . #July.On.Story
Dini Hari, Saat makan sahur. . .
03.00 WIB
"Syank, 2 jam lagi ya. . .! Aku smpai. . ."
"Siap!!! Nanti smpai daerah XXXX tlf ya. . . biar g tgg lma"
Setelah Makan Sahur. . .
04.00 WIB
"Syank, shalat subuh giwh. . . ntar telat loh!"
"Iya. . . ini bru wudhu. . ."
Entah kemana ini macan rimbaku. . . .!!! 30 menit sudah berlalu tapi belum ada konfirmasi kedatangan. . .!
terus menunggu sambil menggalkan mukenah yang masih basah dengan air wudhu. Kulihat jam diatas meja belajar, sambil merebahkan badan sejenak. . .
dddrrrtttt. . . . ddddrrrrtttt. . . . ddddrrrtttt. . .
getar hp membangunkanku dari ketidaksengajaan aku tidur "hehe".
"hallo, assalamualaikum. . ." sapaku
"Nda, aq sudah sampai di daerah YYY. hehehe. . . tdi mau kasih kabar lupa, ketiduran siyh"
"Ya, ampun. . . iya iya. . . aku berangkat ya. . . tunggu disana. . ."
Kututup segera hpku. Segera kucuci muka dan sikat gigi. tanpa pikir panjang lagi aku ganti baju tanpa mandi daaaannn yyyaaaahh. . . pastinya aku tebar parfume sebanyak-banyaknya kebadan dan jaketku!
Pamit pada ibu, kupacu mobil hitamku menuju terminal yang dimaksud si abang. Mungkin karena jalanan masih sepi ya -subuh, pagi buta. mana ada yang keluar rumah-.
3 lampu merah sudah terlewati, dan taraaaa. . . . aku sampai di tempat tujuan "terminal bus"
Tapi, tak ada pemandangan taruna berseragam cokelat dengan badan tegap itu. Sekeliling kucoba cari lagi dan lagi. Kuangkat hpku, dan calling. . .
"Syank, kelewat. . . aku diluar terminal. . ."
"Lah trus ini gimana? aku keluar lagi?"
"Iya donk. . . dibawah tenda biru ya sayank . . . "
"owh owh. . . OK OK"
Rempong ya ini pacarku. Kenapa nggak nunggu ditempat penumpang ajah -_-
Kuputar stir dan gas pol keluar terminal. clingak-clinguk dan belum ada tanda-tanda batang hidung si abang.
Baru aku sadar, kalo aku udah nglewatin posisi abang. hehehehe. . . kemana ini mata ya!!!
Berhenti dan aku keluar dari mobil. . .
Tarunaku. . . berjalan dengan tegap. Membawa sebuah koper bertulis "AKADEMI MILITER" dan sebuah tas punggung dengan nomor akademi. Terlihat makin kurus dan tegap. Berseragam PDH dengan topi merah menyala. Ya Tuhan, aku jatuh cinta lagi. Aku menatap ujung kakinya yang selalu bersepatukan mengkilat. Berlanjut hingga ujung kepalanya yang selalu plontos ala militer. Kusambut tangannya dan kucium punggung tangannya sebagai rasa hormatku padanya.
Singkat cerita, kami terus bercanda di dalam mobil. upz, dalam kondisi masih aku yang jadi supir. hehehe, gpp siyh ya. . . sekali-sekali. . . Ini dia yang aku mimpikan. Senyum pertama, dihari pertama bertemu saat cuti. . . Sebab cuti-cuti sebelumnya terasa asing setiap pertama bertmu. Entah mungkin karena terlalu lama menahan rindu ya.
15 menit perjalanan, sampailah dirumah abang. Ibunya membukakan pintu untuk kami, dan dengan sikap abang mencium kedua kaki ibunya dan memeluknya erat-erat. Subhanallah, ini pria yang akan menjadi calon imamku dan imam anak2ku kelak. Ini pria yang mencintaiku dan kucintai. Sempurnalah kamu abang. . . karena sayangmu pada ibumu.
03.00 WIB
"Syank, 2 jam lagi ya. . .! Aku smpai. . ."
"Siap!!! Nanti smpai daerah XXXX tlf ya. . . biar g tgg lma"
Setelah Makan Sahur. . .
04.00 WIB
"Syank, shalat subuh giwh. . . ntar telat loh!"
"Iya. . . ini bru wudhu. . ."
Entah kemana ini macan rimbaku. . . .!!! 30 menit sudah berlalu tapi belum ada konfirmasi kedatangan. . .!
terus menunggu sambil menggalkan mukenah yang masih basah dengan air wudhu. Kulihat jam diatas meja belajar, sambil merebahkan badan sejenak. . .
dddrrrtttt. . . . ddddrrrrtttt. . . . ddddrrrtttt. . .
getar hp membangunkanku dari ketidaksengajaan aku tidur "hehe".
"hallo, assalamualaikum. . ." sapaku
"Nda, aq sudah sampai di daerah YYY. hehehe. . . tdi mau kasih kabar lupa, ketiduran siyh"
"Ya, ampun. . . iya iya. . . aku berangkat ya. . . tunggu disana. . ."
Kututup segera hpku. Segera kucuci muka dan sikat gigi. tanpa pikir panjang lagi aku ganti baju tanpa mandi daaaannn yyyaaaahh. . . pastinya aku tebar parfume sebanyak-banyaknya kebadan dan jaketku!
Pamit pada ibu, kupacu mobil hitamku menuju terminal yang dimaksud si abang. Mungkin karena jalanan masih sepi ya -subuh, pagi buta. mana ada yang keluar rumah-.
3 lampu merah sudah terlewati, dan taraaaa. . . . aku sampai di tempat tujuan "terminal bus"
Tapi, tak ada pemandangan taruna berseragam cokelat dengan badan tegap itu. Sekeliling kucoba cari lagi dan lagi. Kuangkat hpku, dan calling. . .
"Syank, kelewat. . . aku diluar terminal. . ."
"Lah trus ini gimana? aku keluar lagi?"
"Iya donk. . . dibawah tenda biru ya sayank . . . "
"owh owh. . . OK OK"
Rempong ya ini pacarku. Kenapa nggak nunggu ditempat penumpang ajah -_-
Kuputar stir dan gas pol keluar terminal. clingak-clinguk dan belum ada tanda-tanda batang hidung si abang.
Baru aku sadar, kalo aku udah nglewatin posisi abang. hehehehe. . . kemana ini mata ya!!!
Berhenti dan aku keluar dari mobil. . .
Tarunaku. . . berjalan dengan tegap. Membawa sebuah koper bertulis "AKADEMI MILITER" dan sebuah tas punggung dengan nomor akademi. Terlihat makin kurus dan tegap. Berseragam PDH dengan topi merah menyala. Ya Tuhan, aku jatuh cinta lagi. Aku menatap ujung kakinya yang selalu bersepatukan mengkilat. Berlanjut hingga ujung kepalanya yang selalu plontos ala militer. Kusambut tangannya dan kucium punggung tangannya sebagai rasa hormatku padanya.
Singkat cerita, kami terus bercanda di dalam mobil. upz, dalam kondisi masih aku yang jadi supir. hehehe, gpp siyh ya. . . sekali-sekali. . . Ini dia yang aku mimpikan. Senyum pertama, dihari pertama bertemu saat cuti. . . Sebab cuti-cuti sebelumnya terasa asing setiap pertama bertmu. Entah mungkin karena terlalu lama menahan rindu ya.
15 menit perjalanan, sampailah dirumah abang. Ibunya membukakan pintu untuk kami, dan dengan sikap abang mencium kedua kaki ibunya dan memeluknya erat-erat. Subhanallah, ini pria yang akan menjadi calon imamku dan imam anak2ku kelak. Ini pria yang mencintaiku dan kucintai. Sempurnalah kamu abang. . . karena sayangmu pada ibumu.
Categories
Military Moments,
Rekanita Story
Selasa, 23 Juli 2013
LDR bikin hubungan lebih dekat. . .
Pernah nggak berfikir iri sama pasangan yang selalu bisa dekat setiap waktu???
Atau pernah nggak, ngerasa galau saat liat temen pada asik ngerayain satu hal yang menyenangkan selalu berdua? Ulang tahun misalnya?
Hahahaha. . . . sudah biasa toh yaaaa!!! Aku juga gitu kok. . . .
Tapi coba pikir lagi, berapa kali mereka bertengkar dan bermasalah??? pasti sebanding juga donk. . .
Setelah aku fikir menurutku, LDR itu bikin hubungan makin intim loh *jangan diarti'in negatif ya girls*
Buat para LDR-ers waktu yang sedikit itu pasti selalu dimanfaatkan buat merenda indahnya kasih *ccceeiillleee. . . .*
Tapi bener deh makanya ada istilah "kualitas waktu yang dimiliki itu lebih penting daripada kuantitas yang ada" terutama buat para rekanita yang punya waktu sedikit bareng si abang! sebab waktu abang 95% untuk negara loh ya. . . . INGAT itu. . .!!!
Masih belum percaya? Kalau LDR itu bisa buat berkualitas??? niyh aku kasih bacaan yang aku ambil dari sebuah web! Tulisan ini paparan dari penelitian yang dilakukan ilmuwan terkait sama LDR. . . :)
Baca deh. . . sapa tahu bisa jadi perhitungan buat kamu yang lagi nggak yakin atau masih takut buat LDRan. . .
Copy from : http://health.detik.com
Jakarta, Jika Anda terpisah dalam jarak yang jauh dengan pasangan dan tidak bisa sering bertemu, maka orang di sekeliling Anda akan menganggap hubungan ini tidak bisa dipertahankan. Namun nyatanya studi justru menemukan bahwa hubungan jarak jauh secara geografis lebih intim dan lebih saling mempercayai dibandingkan hubungan berjarak dekat.
Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Communication ini mengungkapkan bahwa rasa intim dan saling mempercayai ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental kedua pasangan. Karena mengurangi rasa curiga dan stres, seperti dilansir Prevention, Selasa (23/7/2013).
Tim peneliti dari University of Hong Kong dan Cornell University mempelajari 63 pasangan heteroseksual yang sebagian besar adalah mahasiswa berusia sekitar 21 tahun. Sekitar setengah dari jumlah tersebut sedang menjalani hubungan jarak jauh, sementara sisanya tinggal berdekatan satu sama lain.
Selama seminggu, mereka diminta untuk mencatat setiap interaksi dengan pasangan mereka sepanjang hari di buku harian online atau melalui media seperti pesan teks, email, video chat, atau pun bertatap muka. Peneliti mengkaji dari sisi lamanya berinteraksi, tingkat pengungkapan pribadi emosi, dan bagaimana masing-masing peserta berpendapat tentang respon pasangan mereka.
Rata-rata para pasangan berjarak dekat memiliki 3,5 interaksi per hari di lebih dari satu media. Sementara pasangan jarak jauh cenderung memiliki lebih sedikit interaksi per hari, sehingga usia hubungan mereka lebih panjang dan lebih bermakna. Mereka menganggap pasangan mereka lebih terbuka dan jujur dibandingkan pasangan berjarak dekat.
Terbukti bahwa pasangan hubungan jarak jauh lebih saling memahami dan peduli dengan pasangan mereka. Selain itu, mereka juga lebih optimis jika membicarakan tentang masa depan. Peningkatan keintiman ini karena masing-masing dari mereka memiliki tingkat komitmen yang tinggi.
"Dengan menjalankan hubungan jarak jauh, Anda tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bosan dengan pasangan. Sebab kebosanan merupakan masalah besar dalam hubungan jangka panjang," papar Tina Tessina, PhD, seorang psikoterapis.
Selain itu, kini teknologi dapat mempererat hubungan jarak jauh. Anda tak hanya dapat menggunakan pesan teks, tetapi juga email, saling berkirim foto dan video. Simpanlah juga barang-barang pemberian pasangan dan manfaatkan waktu yang ada untuk dapat mendengar suara satu sama lain.
"Sehatkan hubungan jarak jauh Anda dengan mencoba mengirimkan foto Anda sedang dalam situasi membosankan, misalnya sedang dalam meeting, melalui ponsel. Hal ini tentu bisa membuat Anda dan pasangan tertawa bersama dan makin mendekatkan," tutur Tina.
Atau pernah nggak, ngerasa galau saat liat temen pada asik ngerayain satu hal yang menyenangkan selalu berdua? Ulang tahun misalnya?
Hahahaha. . . . sudah biasa toh yaaaa!!! Aku juga gitu kok. . . .
Tapi coba pikir lagi, berapa kali mereka bertengkar dan bermasalah??? pasti sebanding juga donk. . .
Setelah aku fikir menurutku, LDR itu bikin hubungan makin intim loh *jangan diarti'in negatif ya girls*
Buat para LDR-ers waktu yang sedikit itu pasti selalu dimanfaatkan buat merenda indahnya kasih *ccceeiillleee. . . .*
Tapi bener deh makanya ada istilah "kualitas waktu yang dimiliki itu lebih penting daripada kuantitas yang ada" terutama buat para rekanita yang punya waktu sedikit bareng si abang! sebab waktu abang 95% untuk negara loh ya. . . . INGAT itu. . .!!!
Masih belum percaya? Kalau LDR itu bisa buat berkualitas??? niyh aku kasih bacaan yang aku ambil dari sebuah web! Tulisan ini paparan dari penelitian yang dilakukan ilmuwan terkait sama LDR. . . :)
Baca deh. . . sapa tahu bisa jadi perhitungan buat kamu yang lagi nggak yakin atau masih takut buat LDRan. . .
Copy from : http://health.detik.com
Jakarta, Jika Anda terpisah dalam jarak yang jauh dengan pasangan dan tidak bisa sering bertemu, maka orang di sekeliling Anda akan menganggap hubungan ini tidak bisa dipertahankan. Namun nyatanya studi justru menemukan bahwa hubungan jarak jauh secara geografis lebih intim dan lebih saling mempercayai dibandingkan hubungan berjarak dekat.
Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Communication ini mengungkapkan bahwa rasa intim dan saling mempercayai ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental kedua pasangan. Karena mengurangi rasa curiga dan stres, seperti dilansir Prevention, Selasa (23/7/2013).
Tim peneliti dari University of Hong Kong dan Cornell University mempelajari 63 pasangan heteroseksual yang sebagian besar adalah mahasiswa berusia sekitar 21 tahun. Sekitar setengah dari jumlah tersebut sedang menjalani hubungan jarak jauh, sementara sisanya tinggal berdekatan satu sama lain.
Selama seminggu, mereka diminta untuk mencatat setiap interaksi dengan pasangan mereka sepanjang hari di buku harian online atau melalui media seperti pesan teks, email, video chat, atau pun bertatap muka. Peneliti mengkaji dari sisi lamanya berinteraksi, tingkat pengungkapan pribadi emosi, dan bagaimana masing-masing peserta berpendapat tentang respon pasangan mereka.
Rata-rata para pasangan berjarak dekat memiliki 3,5 interaksi per hari di lebih dari satu media. Sementara pasangan jarak jauh cenderung memiliki lebih sedikit interaksi per hari, sehingga usia hubungan mereka lebih panjang dan lebih bermakna. Mereka menganggap pasangan mereka lebih terbuka dan jujur dibandingkan pasangan berjarak dekat.
Terbukti bahwa pasangan hubungan jarak jauh lebih saling memahami dan peduli dengan pasangan mereka. Selain itu, mereka juga lebih optimis jika membicarakan tentang masa depan. Peningkatan keintiman ini karena masing-masing dari mereka memiliki tingkat komitmen yang tinggi.
"Dengan menjalankan hubungan jarak jauh, Anda tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bosan dengan pasangan. Sebab kebosanan merupakan masalah besar dalam hubungan jangka panjang," papar Tina Tessina, PhD, seorang psikoterapis.
Selain itu, kini teknologi dapat mempererat hubungan jarak jauh. Anda tak hanya dapat menggunakan pesan teks, tetapi juga email, saling berkirim foto dan video. Simpanlah juga barang-barang pemberian pasangan dan manfaatkan waktu yang ada untuk dapat mendengar suara satu sama lain.
"Sehatkan hubungan jarak jauh Anda dengan mencoba mengirimkan foto Anda sedang dalam situasi membosankan, misalnya sedang dalam meeting, melalui ponsel. Hal ini tentu bisa membuat Anda dan pasangan tertawa bersama dan makin mendekatkan," tutur Tina.
Categories
LDR-an
LDR patutkah diperjuangkan . . .
Iseng baca-baca web dan blog temen2. ewh nemuin ini akhirnya. Sedikit informasi siyh ya. Selamat baca . . . ini aku copast dari http://www.areadewasa.com
Menurut seorang pakar hubungan percintaan, Jules Filsell, ada empat tanda apakah hubungan LDR patut diperjuangkan atau malah sebaliknya:
1. Usaha dari kedua belah pihak
Seperti diketahui, hubungan LDR membutuhkan usaha yang dua kali lipat lebih besar daripada hubungan yang normal, dan perlu ada usaha yang sama besarnya dari kedua belah pihak. Jadi, apakah Anda dan si Dia sama-sama berusaha keras untuk meneruskan hubungan? Jika iya, si Dia pantas dipertahankan.
Namun, jika usaha itu hanya datang dari kamu sendiri saja, sebaiknya jangan diteruskan. Misalnya, si Dia tidak mengangkat telepon ketika kamu menelepon, atau si Dia berjanji untuk menghubungi kamu tetapi tidak dilakukannya. Pertimbangkan lagi kalau usaha hanya datang dari kamu.
2. Berkomitmen
Ini adalah hal yang sangat penting dari sebuah hubungan LDR. Coba tanyakanlah pada diri kamu, apakah kamu benar-benar telah berkomitmen untuk tetap bersamanya? Karena terkadang hal-hal kecil pun bisa membuat kamu mudah untuk menyerah.
Jadi, ketika kamu dan pasangan telah berkomitmen untuk serius, maka fokus untuk melangkah lebih jauh mudah dilakukan. Tetapi jika hubungan ini mengganggu konsentrasi kamu, maka mungkin patut dipertimbangkan lagi. kamu lebih tahu mana yang lebih penting untuk dijaga.
3. Tidak main-main
Apakah kamu siap menjalin hubungan yang serisu atau hanya ingin main-main? Jika kamu memang siap untuk serius, makan hubungan LDR dengan si Dia perlu dilanjutkan. Namun, kalau kamu masih ingin bermain-main dan tidak tahu atau tidak yakin mau ke mana mengarahkan hubungan tersebut, lebih baik pertimbangkan lagi dengan baik.
Karena hubungan jarak jauh seperti ini akan menumbuhkan sesuatu yang lebih bernilai di kemudian hari. Ketika itu bertumbuh, maka kembali lagi pada diri kamu, kalau hanya untuk main-main maka tidak ada gunanya jika kamu mengorbankan banyak hal.
4. Tahu tujuan
Mereka yang menjalani LDR kerap tidak tahu akhir dari sebuah hubungan, mau dibawa ke mana. “Yang penting jalani saja dulu,” begitu kata mereka, dan mengalir begitu saja. Ini bisa dibilang anggapan yang salah. Sebaiknya kamu tahu kemana hubungan LDR yang Anda berdua jalani ini akan berkahir. Tetapi memang tidak mungkin memulai percakapan untuk pernikahan ketika hubungan masih baru dijalani.
Akan tetapi, bisa saja di satu momen kamu mendiskusikan seperti apa nantinya arah hubungan ini. Dari obrolan singkat dan ringan, akhir dari hubungan ini menjadi lebih pasti. Apapun hasil dari obrolan singkat ini, pasti bisa menjadi penentu buat kamu.
So, bagaimana LDR kamu, patutkah diperjuangkan?
Menurut seorang pakar hubungan percintaan, Jules Filsell, ada empat tanda apakah hubungan LDR patut diperjuangkan atau malah sebaliknya:
1. Usaha dari kedua belah pihak
Seperti diketahui, hubungan LDR membutuhkan usaha yang dua kali lipat lebih besar daripada hubungan yang normal, dan perlu ada usaha yang sama besarnya dari kedua belah pihak. Jadi, apakah Anda dan si Dia sama-sama berusaha keras untuk meneruskan hubungan? Jika iya, si Dia pantas dipertahankan.
Namun, jika usaha itu hanya datang dari kamu sendiri saja, sebaiknya jangan diteruskan. Misalnya, si Dia tidak mengangkat telepon ketika kamu menelepon, atau si Dia berjanji untuk menghubungi kamu tetapi tidak dilakukannya. Pertimbangkan lagi kalau usaha hanya datang dari kamu.
2. Berkomitmen
Ini adalah hal yang sangat penting dari sebuah hubungan LDR. Coba tanyakanlah pada diri kamu, apakah kamu benar-benar telah berkomitmen untuk tetap bersamanya? Karena terkadang hal-hal kecil pun bisa membuat kamu mudah untuk menyerah.
Jadi, ketika kamu dan pasangan telah berkomitmen untuk serius, maka fokus untuk melangkah lebih jauh mudah dilakukan. Tetapi jika hubungan ini mengganggu konsentrasi kamu, maka mungkin patut dipertimbangkan lagi. kamu lebih tahu mana yang lebih penting untuk dijaga.
3. Tidak main-main
Apakah kamu siap menjalin hubungan yang serisu atau hanya ingin main-main? Jika kamu memang siap untuk serius, makan hubungan LDR dengan si Dia perlu dilanjutkan. Namun, kalau kamu masih ingin bermain-main dan tidak tahu atau tidak yakin mau ke mana mengarahkan hubungan tersebut, lebih baik pertimbangkan lagi dengan baik.
Karena hubungan jarak jauh seperti ini akan menumbuhkan sesuatu yang lebih bernilai di kemudian hari. Ketika itu bertumbuh, maka kembali lagi pada diri kamu, kalau hanya untuk main-main maka tidak ada gunanya jika kamu mengorbankan banyak hal.
4. Tahu tujuan
Mereka yang menjalani LDR kerap tidak tahu akhir dari sebuah hubungan, mau dibawa ke mana. “Yang penting jalani saja dulu,” begitu kata mereka, dan mengalir begitu saja. Ini bisa dibilang anggapan yang salah. Sebaiknya kamu tahu kemana hubungan LDR yang Anda berdua jalani ini akan berkahir. Tetapi memang tidak mungkin memulai percakapan untuk pernikahan ketika hubungan masih baru dijalani.
Akan tetapi, bisa saja di satu momen kamu mendiskusikan seperti apa nantinya arah hubungan ini. Dari obrolan singkat dan ringan, akhir dari hubungan ini menjadi lebih pasti. Apapun hasil dari obrolan singkat ini, pasti bisa menjadi penentu buat kamu.
So, bagaimana LDR kamu, patutkah diperjuangkan?
Categories
LDR-an
Senin, 22 Juli 2013
Sedikit berbagi tentang rekanita. . .
1. Rekanita itu. . . .
Hey. . . pernah denger istilah rekanita??? Mungkin diantara beberapa orang itu asing ya. . . :)
rekanita itu sebutan untuk para pacar taruna AKABRI (AKADEMI TNI-AU/AD/AL dan AKPOL), entah kenapa hanya untuk para pendamping taruna aja ya. . . yang mereka adalah pelajar calon PERWIRA. Itu sepertinya sudah sebutan dari jaman nenek moyang dulu. Dimana rekanita --> singkatan dari rekan wanita. Diantara taruna mereka menyebut pacar-pacar mereka dengan sebutan "si sun" entah apalagi ya itu artinya aku juga nggak paham tentang itu.
2. Nggak kalah kompak sama sang "Taruna"
Tanpa dikomando terlebih dahulu, si rekanita dengan sendirinya akan melebur dengan rekanita-rekanita lain yang satu kota bahkan seantero NKRI. Biasanya mereka kenal via jejaring sosial atau juga kenal saat mereka menghadiri pesta KOR Taruna *yang konon katanya si taruna akan mendapat teguran kalau nggak bawa rekanita*. Disini nih. . . yang akhirnya mereka udah kayak saudara. Berbagi cerita suka duka, Berbagi info kapan si abang cuti, IB atau hanya sekedar pesiar. Positif, untuk beberapa yang memang berbiat untuk berteman. Tapi juga ada beberapa rekanita yang nggak patut dicontoh. Siapa itu???
ihiiiii. . . . PERSIT (persatuan istri tentara), mereka bukan orang sembarangan lowh ya. . .!!! KeSABARan dan keSETIAan terhadap suami itu benar-benar teruji. Jadi mereka itu para istri-istri hebat dengan seragam kebanggaan mereka masing-masing. Ini dia. . . beruntungalah para rekanita. Karena kalian dipercaya si abang untuk menjadi calon istri yang bisa dipercaya sejak dini.
Hey. . . pernah denger istilah rekanita??? Mungkin diantara beberapa orang itu asing ya. . . :)
rekanita itu sebutan untuk para pacar taruna AKABRI (AKADEMI TNI-AU/AD/AL dan AKPOL), entah kenapa hanya untuk para pendamping taruna aja ya. . . yang mereka adalah pelajar calon PERWIRA. Itu sepertinya sudah sebutan dari jaman nenek moyang dulu. Dimana rekanita --> singkatan dari rekan wanita. Diantara taruna mereka menyebut pacar-pacar mereka dengan sebutan "si sun" entah apalagi ya itu artinya aku juga nggak paham tentang itu.
2. Nggak kalah kompak sama sang "Taruna"
Tanpa dikomando terlebih dahulu, si rekanita dengan sendirinya akan melebur dengan rekanita-rekanita lain yang satu kota bahkan seantero NKRI. Biasanya mereka kenal via jejaring sosial atau juga kenal saat mereka menghadiri pesta KOR Taruna *yang konon katanya si taruna akan mendapat teguran kalau nggak bawa rekanita*. Disini nih. . . yang akhirnya mereka udah kayak saudara. Berbagi cerita suka duka, Berbagi info kapan si abang cuti, IB atau hanya sekedar pesiar. Positif, untuk beberapa yang memang berbiat untuk berteman. Tapi juga ada beberapa rekanita yang nggak patut dicontoh. Siapa itu???
- Senioritas : ada beberapa yang memang enggan untuk berkumpul dengan rekanita lain dengan alasan pangkat abang dia lebih senior. Nah, itu kan pangkat si abang. Kita tahu apa? hhmmfff. . .
- Perfect : setiap manusia dilahirkan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi ada juga beberapa rekanita yang cuma mau kumpul yang mereka bilang "seperfect" mereka. Dress rancangan khusus, higheels, branded, de el el deh ya. . . :) Hello, ingat!!! mendampingi tentara itu harus siap hidup berbaur dan sederhana.
- No Manner : iyaps, Taruna itu identik dengan sejuta peraturan termasuk sopan santun. Berjalan, makan, berpakaian, bertamu, berkendara, semua itu diatur lengkap. Jadi, harus sopan juga donk sebagai rekanita. Contoh: iya, memang kita seperti saudara. Tapi aku rasa niyh ya, kita hidup menganut adat ketimuran. Jadi, sopan santun berpakaian, berfoto dan bertutur kata itu ada pakemnya.
- Bangga karena REKANITA : hehehe. . . ini dia yang lucu. Taruna itu masih berstatus "pelajar" kedudukannya sama lah sama Mahasiswa yang bisa DO kapanpun, jadi kesimpulannya. . . Tarunamu belum tentu lulus pendidikan. Jadi cukup support dy untuk menyelesaikan pendidikannya tepat waktu serta terlewati dengan lancar. Nggak sedikit taruna yang dipecat atau diberhentikan.
ihiiiii. . . . PERSIT (persatuan istri tentara), mereka bukan orang sembarangan lowh ya. . .!!! KeSABARan dan keSETIAan terhadap suami itu benar-benar teruji. Jadi mereka itu para istri-istri hebat dengan seragam kebanggaan mereka masing-masing. Ini dia. . . beruntungalah para rekanita. Karena kalian dipercaya si abang untuk menjadi calon istri yang bisa dipercaya sejak dini.
Categories
Tentang Rekanita
Sebentar lagi. . . Cuti kenaikan pangkat
hhhuuuuffff. . . .
Nafas dalam pertanda syukur yang mendalam. Abang resmi sebagai SERMADATAR (Sersan Mayor Dua Taruna). Akhirnya 2 tahun sudah dia lewati di lemdik lembah tidar itu. Meski baru setahun aku mendampinginya tapi terasa cukup ikut merasakan lelahnya pendidikan taruna AD selama 2 tahun disana, dan masih ada 2 tahun kedepan yang harus dia jalani.
3 hari lagi terhitung sejak hari ini. . .
Aku akan menjemputnya diantara taruna-taruna korps *kotaku* untuk pulang kerumah. Tapi kalaupun sampai kota ini pagi atau sore, Lalu bagaimana ketika sampainya malam??? Dia sama sekali tak mengijinkanku untuk menjemputnya. . . oke fine lah! Towh intinya nanti sama2 ketemu kan. . . :)
Hari-hari yang selalu dihitung menit demi menit atau bahkan detik demi detiknya. Taruna yang menghitung??? tentu saja iya. . . Lalu ada lagikah??? Tentu ada. . . "Keluarga dan Rekanita Taruna" :)
Persiapanku menghadapi cuti si Abang Mayor dua *ccciiiieeee Mayir dua*
Aku buat ceklist kegiatan yang sengaja sudah aku dan abang rencanakan selama kami dipisahkan tembok lemdik dan jarak Magelang-Kotaku yaaaah mungkin sekitar 521km . . .
Mau tau itu apa ajah. . . Aku bagi ya *sapa tau bisa jadi inspirasi buat para rekanita yang lain* ehehehe
Nggak heran lagi ya, misal nanti awal ketemu sama abang itu bakalan diem2an, cuek2an, , ,
Udah biasa banget pokoknya begitu. kenapa??? karena terlalu asing dan terlalu lama menahan rindu yang katanya sudah melampaui ubun-ubun. . . gggiiiitttuuuu
Aku aja yang rasain itu kah??? tentunya nggak mungkin lah yaaaaa. . . .!!!
Semua rekanita mengalami hal sama. . . . ahahahaha lalau bagaimana dengan tahun ini? bakal diem2an diterminal sampe dalem mobil sampe nyampe rumah abang gitu??? iya. . .??? awh, gtw lah yaaa. . . .
Tunggu aja cerita selanjutnyaaaaaa. . . .
Nafas dalam pertanda syukur yang mendalam. Abang resmi sebagai SERMADATAR (Sersan Mayor Dua Taruna). Akhirnya 2 tahun sudah dia lewati di lemdik lembah tidar itu. Meski baru setahun aku mendampinginya tapi terasa cukup ikut merasakan lelahnya pendidikan taruna AD selama 2 tahun disana, dan masih ada 2 tahun kedepan yang harus dia jalani.
3 hari lagi terhitung sejak hari ini. . .
Aku akan menjemputnya diantara taruna-taruna korps *kotaku* untuk pulang kerumah. Tapi kalaupun sampai kota ini pagi atau sore, Lalu bagaimana ketika sampainya malam??? Dia sama sekali tak mengijinkanku untuk menjemputnya. . . oke fine lah! Towh intinya nanti sama2 ketemu kan. . . :)
Hari-hari yang selalu dihitung menit demi menit atau bahkan detik demi detiknya. Taruna yang menghitung??? tentu saja iya. . . Lalu ada lagikah??? Tentu ada. . . "Keluarga dan Rekanita Taruna" :)
Persiapanku menghadapi cuti si Abang Mayor dua *ccciiiieeee Mayir dua*
Aku buat ceklist kegiatan yang sengaja sudah aku dan abang rencanakan selama kami dipisahkan tembok lemdik dan jarak Magelang-Kotaku yaaaah mungkin sekitar 521km . . .
Mau tau itu apa ajah. . . Aku bagi ya *sapa tau bisa jadi inspirasi buat para rekanita yang lain* ehehehe
- Buka puasa bareng dirumah "eang" -->sekaligus masak berdua (enak g enak, urusan nnti lah)
- Hunting foto ditempat kesayangan berdua.
- Nonton film sampe pppuuuaaaasss *sampe tissue abis*
- Wisata kuliner (soalnya aku sama abang tuh sama-sama suka ngemil)
- Pantai. . . Pantai owh Pantai. . . :D suka pantaaaaaiiiiiiii
- Berhubung deket lebaran, jadi bkin kue lebaran berdua :D
- Belanja kebutuhan abang dibarak. . . (y)
- Putar kota malam minggu pake moge kesayangaaaaan :*
- de el el --> masih difikirkan, apalagi yang mau dikerjakan :)
Nggak heran lagi ya, misal nanti awal ketemu sama abang itu bakalan diem2an, cuek2an, , ,
Udah biasa banget pokoknya begitu. kenapa??? karena terlalu asing dan terlalu lama menahan rindu yang katanya sudah melampaui ubun-ubun. . . gggiiiitttuuuu
Aku aja yang rasain itu kah??? tentunya nggak mungkin lah yaaaaa. . . .!!!
Semua rekanita mengalami hal sama. . . . ahahahaha lalau bagaimana dengan tahun ini? bakal diem2an diterminal sampe dalem mobil sampe nyampe rumah abang gitu??? iya. . .??? awh, gtw lah yaaa. . . .
Tunggu aja cerita selanjutnyaaaaaa. . . .
Categories
Military Moments,
Rekanita Story
Rabu, 03 Juli 2013
Aku Pasti Kembali Untukmu (Darinya-Untukku)
Aku pasti kembali padamu
Kita pasti kan bersama lagi
Meskipun saat-saat bersama kita itu
Tak sebanding dengan saat-saat kita berpisah
Tapi yakinlah
Saat kita bersama nanti
Kau akan temukan
Layaknya kau memeluk bulan
Jangan pernah kau sesali keadaan ini
Bagiku, inilah anugrah terindah dari-Nya
Ku yakin, kau pasti bisa bertahan disana
Karena,
Ku disini juga rasakan hal sepertimu
Suka, Duka, Tangis, Candamu
Hiruk pikuk yang kurasa
Mengingatkanku pada,
Semua harmoni cinta kita
Categories
Sajak Rindu
Saat kau bermandi peluh di medan latihan
Di telepon, Jam pesiar Minggu malam . . .
"Lusa aku berangkat latihan luar, doakan aku baik2 saja ya. Doakan aku selalu lancar menghadapi semua ujian dan pendidikanku"
"amien, doaku setia bersamamu. Juga dukunganku selalu buatmu. Jangan khawatirkan akan itu"
"boleh aku minta satu hal lagi?"
"tentu saja boleh! selagi aku bisa memenuhinya"
"jaga diri dan hatimu baik-baik ya, 2 minggu kedepan mungkin aku belum bisa kasih kamu kabar!"
"InsyaAllah aku selalu baik-baik disini. Masalah jaga hati, bukannya seharusnya kamu yang menjaganya? satu tahun yang lalu, kamu sudah merebutnya dariku!"
"awh, kamu benar juga ya. . ."
". . . . ."
"Ya sudah, aku apel malam. . . jangan lupa pesanku. Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu. Jaga dirimu ditempat latihan. Aku tunggu kabarmu segera ya. . . "
"Tentu, , , Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
tttuuuuuuttt . . . . ..
"Lusa aku berangkat latihan luar, doakan aku baik2 saja ya. Doakan aku selalu lancar menghadapi semua ujian dan pendidikanku"
"amien, doaku setia bersamamu. Juga dukunganku selalu buatmu. Jangan khawatirkan akan itu"
"boleh aku minta satu hal lagi?"
"tentu saja boleh! selagi aku bisa memenuhinya"
"jaga diri dan hatimu baik-baik ya, 2 minggu kedepan mungkin aku belum bisa kasih kamu kabar!"
"InsyaAllah aku selalu baik-baik disini. Masalah jaga hati, bukannya seharusnya kamu yang menjaganya? satu tahun yang lalu, kamu sudah merebutnya dariku!"
"awh, kamu benar juga ya. . ."
". . . . ."
"Ya sudah, aku apel malam. . . jangan lupa pesanku. Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu. Jaga dirimu ditempat latihan. Aku tunggu kabarmu segera ya. . . "
"Tentu, , , Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
tttuuuuuuttt . . . . ..
****
2 hari kemudian
Entah kenapa cuaca hari ini saat mengerikan. Siang tadi hujan sangat deras mengguyur kotaku, sore harinya angin bertiup tiba-tiba dengan kencang. Seketika fikiranku beralih ke arah jam dinding diatas pintu.
"Ya Tuhan, sudah masuk malam hari cuaca belum juga membaik. Bagaimana di hutan Jawa Tengah sana? Bagaimana bisa aku bisa tidur tenang saat cuaca terus seperti ini?"
Aku tak pernah merasakan khawatir seperti sekarang, kecuali mengkhawatirkan kedua orangtuaku. Dulu sering sekali ayahku pergi untuk latihan medan bahkan tugas perbatasan, tapi fikiranku tak sekhawatir aku pada dia. Apa aku durhaka? humfh. . . entahlah. Tapi benar inilah yang aku rasakan saat ini.
Mencoba sejenak memejamkan mata, tapi sepertinya tidak bisa aku masuk ke alam tidurku. Saat fikiranku terus memaksa untuk bertelepati bahwa sedang apa dia sekarang disana. Cukup sudah caraku memaksa alam bawah sadarku untuk masuk ke alam yang lebih jauh untuk mencari ketenangan. Sudah cukup rasanya aku terus larut dalam kekhawatiran. Sigap aku berdiri, dan sudah basah dengan air wudhu. Seketika itu juga kuraih untaian tasbih dan curhatku pada pembuat alam semesta serta doa yang kuminta khusus untuk menjaga dia yang sedang berlatih perang di dalam hutan.
Categories
Military Moments
Selasa, 21 Mei 2013
Masihkah kamu merindukan aku . . .???
"........"
"knapa diem aja. . .??? capek ya abiz latihan???"
"nggak kok. . . humpfh. . ."
"terus kenapa? ada yg salah?"
"nggak ada kok . . ."
"........"
Ketika keadaan seperti itu, kadang aku tak yakin kau masih menyimpan rasa yang sama seperti awal kita mengikat janji kita diawal. Ada apa sebenarnya? keadaan seperti itu tak sekali dua kali terjadi, melainkan berkali-kali. setiap minggu bahkan. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu rindu aku dan menantikan saat kamu bisa menghubungiku untuk sekedar memberi kabar. . .!!! Tapi nyatanya saling diam kan!!! Aku akan lebih memilih seperti dulu, kamu sama sekali tak memberiku kabar selama 3 bulan. . . tapi kamu menampakkan kerinduanmu saat kamu benar-benar mempunyai kesempatanmu untuk memberiku kabar via pesan singkat atau bahkan hanya sekedar pesan facebook.
Terlalu banyak kamu mendiamkan aku, terlalu sering aku menyimpan bebanku sendiri. Aku sudah cukup dengan jauh darimu. aku mohon jangan sekali-kali kamu memberikanku cobaan lain. . . :(
Aku benar-benar tak inginkan keadaan ini. aku tak suak akmu diamkan aku. . . :'( ingin menangis rasanya, tapi aku tak mau kamu memberiku tanggapan bahwa aku tak pantas menunggumu karna aku perempuan lemah. Aku ingin terlihat kuat sepertimu. . . Aku ingin terlihat seperti tak sedang merindu sepertimu. . . Aku ingin sepertimu yang bisa diam dan bercanda disaat kita sebenarnya dalam masalah yang rumit. . .!!!
Aku ingin kita bertukar tempat. . . kamu menjadi aku, dan aku menjadi kamu. . .
Andai saja itu bisa. . . kita akan tahu. . .
seperti apa aku disini dalam penantianku. . . dan seperti apa tugas2mu disana. . .
Aku tak ingin terus seperti ini. . . seperti sebuah teka-teki yang tak berujung. . .
Seakan kau tak pernah memberi tahuku apa yagn kamu rasakn sebenarnya. . .
Aku pacarmu. . . Aku perempuanmu. . .
Lalu, kenapa aku tak banyak tahu tentangmu???
Bahkan aku juga tak tahu apakah kamu masih merindukan aku??? apakah cintamu masih sama seperti dahulu untukku. . . .????
"AKU BUTUH KEPASTIANMU, DALAM PENANTIANKU"
"knapa diem aja. . .??? capek ya abiz latihan???"
"nggak kok. . . humpfh. . ."
"terus kenapa? ada yg salah?"
"nggak ada kok . . ."
"........"
Ketika keadaan seperti itu, kadang aku tak yakin kau masih menyimpan rasa yang sama seperti awal kita mengikat janji kita diawal. Ada apa sebenarnya? keadaan seperti itu tak sekali dua kali terjadi, melainkan berkali-kali. setiap minggu bahkan. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu rindu aku dan menantikan saat kamu bisa menghubungiku untuk sekedar memberi kabar. . .!!! Tapi nyatanya saling diam kan!!! Aku akan lebih memilih seperti dulu, kamu sama sekali tak memberiku kabar selama 3 bulan. . . tapi kamu menampakkan kerinduanmu saat kamu benar-benar mempunyai kesempatanmu untuk memberiku kabar via pesan singkat atau bahkan hanya sekedar pesan facebook.
Terlalu banyak kamu mendiamkan aku, terlalu sering aku menyimpan bebanku sendiri. Aku sudah cukup dengan jauh darimu. aku mohon jangan sekali-kali kamu memberikanku cobaan lain. . . :(
Aku benar-benar tak inginkan keadaan ini. aku tak suak akmu diamkan aku. . . :'( ingin menangis rasanya, tapi aku tak mau kamu memberiku tanggapan bahwa aku tak pantas menunggumu karna aku perempuan lemah. Aku ingin terlihat kuat sepertimu. . . Aku ingin terlihat seperti tak sedang merindu sepertimu. . . Aku ingin sepertimu yang bisa diam dan bercanda disaat kita sebenarnya dalam masalah yang rumit. . .!!!
Aku ingin kita bertukar tempat. . . kamu menjadi aku, dan aku menjadi kamu. . .
Andai saja itu bisa. . . kita akan tahu. . .
seperti apa aku disini dalam penantianku. . . dan seperti apa tugas2mu disana. . .
Aku tak ingin terus seperti ini. . . seperti sebuah teka-teki yang tak berujung. . .
Seakan kau tak pernah memberi tahuku apa yagn kamu rasakn sebenarnya. . .
Aku pacarmu. . . Aku perempuanmu. . .
Lalu, kenapa aku tak banyak tahu tentangmu???
Bahkan aku juga tak tahu apakah kamu masih merindukan aku??? apakah cintamu masih sama seperti dahulu untukku. . . .????
"AKU BUTUH KEPASTIANMU, DALAM PENANTIANKU"
Categories
Keraguanku
Rabu, 15 Mei 2013
Komunikasi Bagaikan Sebuah mutiara di Tengah Samudra Rindu
Kularungkan air mata rindu mengarungi samudra sepiku
Terlunta bersentuh liarnya beriak ombak-ombak nyanyain pilu
Hingga air mataku berlabuh di sebuah hati yang kutuju, dan itu hatimu
Hey kaptenku, kamu dimana. . .
Hey, apa yang kamu lakukan. . .
Hey, aku sedang merindumu disni. . .
Hey, kenapa kau tak jawab aku. . .
Kau tak rindu aku. . .
Kau tak hiraukan aku. . .
Mana janjimu. . .
Janji yang kau ucap "Aku akan selalu rindu dan berkirim kabarku dalam keadaan apapun"
Tak ingatkah kamu. . .
Lupakah dengan semua itu. . .
Beringsut aku menarik kain tebal hangat menutupi jemari kaki
Yang mulai membiru dan pucat
Karena lelah berdiri menunggu balasan rindu
Ya Tuhan. . .
Maafkan aku berprasangka seperti itu padanya
Aku rasa,
Aku digelapkan rindu yang semakin kalap karena selalu terbelenggu jarak dan waktu
Aku lalai,
Bahwa dia pernah berkata "Tak hanya jarak dan waktu, tapi komunikasi kita terbatas tembok kesatrianku
Menjebolnya berarti aku menjebol dadaku seakan menyerahkan jantung dan nyaku"
Maafkan aku ksatriaku,
Ini hanya karena aku sangat rindu kamu. . .
Categories
Sajak Rindu
Perempuan disekitarmu selain aku
Kadga mengkilat dengan jas cokelat tua yang rapi tanda ada kusut secenti pun. Siapa yang tak silau melihat mu dengan seragam PDPM (Pakaian Dinas Pesiar Malam) itu. Aku saja yang telah menjadi pacarmu, masih saja selalu tertegun dan tersipu seolah kembali jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya. Itulah mungkin yang orang katakan "Taruna bagaikan Pangeran Militer". Ya Tuhan . . . tapi menurutku masih tetap kamu malaikatku yang memebimbingku berjalan ke arah lurusnya Tuhanku mengajakku. Tak hanya aku . . . dulu sebelum kamu menjadi seperti sekarang, kamu meliki beberapa wanita pendampingmu *di masa lalumu*. Dan sepertinya mereka sangat dan sangat mencintaimu, sampai detik ini bahkan. Ada seorang yang mungkin membenciku, seperti aku membenci makanan yang bernama petai. Hmmppff. . . hidup itu seni tanpa penghapus bagi seorang wanita. Aku juga wanita, aku tahu perasaan mereka. . . Mereka masih rindu dan cinta kamu. . . masih. . .!!! Lalu aku harus diam saja. . .??? aku wanita normal yang punya rasa cemburu. . . aku wanita biasa yang tak kuasa menahan amarah ketika mengetahui prianya masih dicintai wanita lain. . .
Tapi karena aku tahu bahwa kamu tak suka membahas hal yang lalu, maka aku enggan menceritakan ini padamu.
Tapi karena aku tahu bahwa kamu tak suka membahas hal yang lalu, maka aku enggan menceritakan ini padamu.
Categories
Cemburu
Selasa, 30 April 2013
Sebuah penantian, pertemuan, perpisahan
Sebuah hari dimana sesuatu pertemuan dengan seorang abdi negara, patut untuk diabadikan dalam sebuah frame. Menjadi frame keindahan sebuah penantian cinta, yang berulang kali dipisahkan karena sebuah tugas dan tanggung jawab terhadap negara.
Dan inilah beberapa frame, yang membingkai moment-moment rekanita manca negara.
Ketika, sebuah tawa menjadi nada-nada indah.
Ketika, sebuah pelukan menjadi dunia terindah untuk didiami.
Bersama menapaki tingkat demi tingkat, rintangan kerasnya hubungan jarak jauh dengan komunikasi terbatas.
Hingga, di akhir penantian. Priamu menunjukkan keseriusannya menjadikanmu pendamping hidup dan wanita yang paling dia percaya untuk menjaga cinta dan hatinya, selama dia pergi untuk bertugas demi tanggung jawabnya untuk negara.
Sumber Gambar : Google
Dan inilah beberapa frame, yang membingkai moment-moment rekanita manca negara.
Ketika, sebuah tawa menjadi nada-nada indah.
Ketika, sebuah pelukan menjadi dunia terindah untuk didiami.
Bersama menapaki tingkat demi tingkat, rintangan kerasnya hubungan jarak jauh dengan komunikasi terbatas.
Hingga, di akhir penantian. Priamu menunjukkan keseriusannya menjadikanmu pendamping hidup dan wanita yang paling dia percaya untuk menjaga cinta dan hatinya, selama dia pergi untuk bertugas demi tanggung jawabnya untuk negara.
Sumber Gambar : Google
Categories
Military Moments
Satnite bukan milik kita . . .
Penat sekali. kupacu suzuki hitamku kemanapun hati inginkan. Kuarahkan stir mobilku kearah pusat kota. Ya ramai sekali rasanya, dan baru kuingat ini malam minggu. Yang anak muda sebut, malamnya orang jatuh cinta.
Dalam hati "awh, buatku malam minggu atau malam apapun sama saja...!!! No date... no candle ligth dinner... no hug... no hold hand..."
Malam ini harusnya kuterima telfon darimu, tapi jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Belum ada tanda-tanda kehidupan, smspun belum nampak dilayar. Sabar, kataku dalam hati.
Menunggu sabtu dan minggu, sebuah kesempatan indah untuk sekedar berkirim kabar. Dengan sms, telfon, atau skype. Tidak lebih. Meski maksud hati ingin bertemu, hanya bisa menunggu juli dan akhir tahun. Libur tetap tahunan. Yupz, hanya 2 kali dalam setahun.
Lemas, aku keluar meninggalkan mobil kesayanganku terparkir tepat disebuah toko cokelat. Aroma vanila kuat mengundangku untuk segera masuk dan mencicipi semua barisan spongecake di etalase jernih yang berjajar rapi. Nampan kaca dan penjepit merah jambu mantap kupegang, siap menyerbu setiap mini cake yang ada dihadapanku. Belum sempat memilih satupun, suara serak dan basah menyapaku dari belakang.
"Hey. . . sendiri. . .???"
Menoleh segera, dengan alis kukerutkan. Menunjukkan bahwa aku susah mengingat, siapa yang ada dihadapanku.
"Mas dery. . . hey apa kabar?"
"Baik, kenapa sendiri? Ini kan malam minggu. Katanya sudah punya pacar?"
"Iya mas, masih sibuk mengejar cita-cita dia disana. Mas sendiri. . . kenapa nggak. . ."
"Nggak bersama perempuan? ya,karna masih belum menemukan perempuan sehebat dan secantik dia yang menolak lamaranku karena sudah dimiliki orang lain"
"awh, mas bisa saja. . . mas bisa mendapatkan yang lebih. Mau beli kue juga kah?"
"Iya, biasa lah. Oleh-oleh, kebetulan ada sisa gaji."
"Wah, sejahtera ya sekarang. Aku bayar dulu ya mas. Keburu ditunggu bunda dirumah"
"Owh iya, silahkan. sampai ketemu lagi ya"
"Iya mas, Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Tak kulanjutkan percakapan yang terlihat hangat itu. Mas Henry adalah seorang perwira POLISI yang sempat ingin melamarku, pas sebulan setelah aku menerima cinta abangku. Aku bergegas, membayar semua pesananku dan segera meninggalkan toko beraroma vanila favoritku.
Dalam perjalanan, aku masih berharap. Nama abang muncul dilayar. Namun sudah 4 lampu merah kulewati. Belum ada tanda itu. . .
***
Vanila, cokelat, strawberry. . .
Semua berjajar didepan mata. Memanggil dan melambai seakan mengajak lambungku menari. Tapi sama sekali tak kurasakan manis di mulut. Bahkan rasa pahit, terasa jauh didalam dada. Mengapa bisa begitu...???
Tersadar, ini jam berapa...???
Detak-detak jarum jam menunjukkan, 21.15 WIB. Ternyata malam ini abang tak mendapat jatah pesiar. Ada apa denganmu disana? Abang sakit? Kena hukum? Atau...
Awh sudahlah, masih ada 1 harapan lagi. Hari minggu besok. Semoga tak sama kisahnya seperti malam ini.
Dalam hati "awh, buatku malam minggu atau malam apapun sama saja...!!! No date... no candle ligth dinner... no hug... no hold hand..."
Malam ini harusnya kuterima telfon darimu, tapi jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Belum ada tanda-tanda kehidupan, smspun belum nampak dilayar. Sabar, kataku dalam hati.
Menunggu sabtu dan minggu, sebuah kesempatan indah untuk sekedar berkirim kabar. Dengan sms, telfon, atau skype. Tidak lebih. Meski maksud hati ingin bertemu, hanya bisa menunggu juli dan akhir tahun. Libur tetap tahunan. Yupz, hanya 2 kali dalam setahun.
Lemas, aku keluar meninggalkan mobil kesayanganku terparkir tepat disebuah toko cokelat. Aroma vanila kuat mengundangku untuk segera masuk dan mencicipi semua barisan spongecake di etalase jernih yang berjajar rapi. Nampan kaca dan penjepit merah jambu mantap kupegang, siap menyerbu setiap mini cake yang ada dihadapanku. Belum sempat memilih satupun, suara serak dan basah menyapaku dari belakang.
"Hey. . . sendiri. . .???"
Menoleh segera, dengan alis kukerutkan. Menunjukkan bahwa aku susah mengingat, siapa yang ada dihadapanku.
"Mas dery. . . hey apa kabar?"
"Baik, kenapa sendiri? Ini kan malam minggu. Katanya sudah punya pacar?"
"Iya mas, masih sibuk mengejar cita-cita dia disana. Mas sendiri. . . kenapa nggak. . ."
"Nggak bersama perempuan? ya,karna masih belum menemukan perempuan sehebat dan secantik dia yang menolak lamaranku karena sudah dimiliki orang lain"
"awh, mas bisa saja. . . mas bisa mendapatkan yang lebih. Mau beli kue juga kah?"
"Iya, biasa lah. Oleh-oleh, kebetulan ada sisa gaji."
"Wah, sejahtera ya sekarang. Aku bayar dulu ya mas. Keburu ditunggu bunda dirumah"
"Owh iya, silahkan. sampai ketemu lagi ya"
"Iya mas, Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Tak kulanjutkan percakapan yang terlihat hangat itu. Mas Henry adalah seorang perwira POLISI yang sempat ingin melamarku, pas sebulan setelah aku menerima cinta abangku. Aku bergegas, membayar semua pesananku dan segera meninggalkan toko beraroma vanila favoritku.
Dalam perjalanan, aku masih berharap. Nama abang muncul dilayar. Namun sudah 4 lampu merah kulewati. Belum ada tanda itu. . .
***
Vanila, cokelat, strawberry. . .
Semua berjajar didepan mata. Memanggil dan melambai seakan mengajak lambungku menari. Tapi sama sekali tak kurasakan manis di mulut. Bahkan rasa pahit, terasa jauh didalam dada. Mengapa bisa begitu...???
Tersadar, ini jam berapa...???
Detak-detak jarum jam menunjukkan, 21.15 WIB. Ternyata malam ini abang tak mendapat jatah pesiar. Ada apa denganmu disana? Abang sakit? Kena hukum? Atau...
Awh sudahlah, masih ada 1 harapan lagi. Hari minggu besok. Semoga tak sama kisahnya seperti malam ini.
Categories
Rekanita Story
Pena Hitamku
Seperti melewati sebuah jalan setapak tak berarah.
Pena kecilku terus menari, melukiskan sebuah perasaan.
Terus dan terus menari, hingga mata yang lelah meneteskan butiran-butiran jernih air perasaan.
Satu kata,
Satu baris,
Satu bait,
Menjadi sebuah sajak kerinduan.
Malamku selalu berhiaskan sajak-sajak rindu.
Sajak untuk seseorang yang aku tak tahu sedang apa dia saat itu.
Baris demi baris,
Bait demi bait,
Kubukukan rinduku menjadi sebuah kitab perjalanan kisah merindu.
Bersampulkan sabar yang berukir ketegaran.
Berhias cinta, dengan sulaman benang-benang berkilaukan kasih.
Setiap malam, dan malam-malam berikutnya.
Akan kuhadirkan ayat-ayat baru dalam kitabku.
Dan itu untukmu, yang senantiasa aku tunggu.
Dengan segenap kepingan hatiku.
Pena kecilku terus menari, melukiskan sebuah perasaan.
Terus dan terus menari, hingga mata yang lelah meneteskan butiran-butiran jernih air perasaan.
Satu kata,
Satu baris,
Satu bait,
Menjadi sebuah sajak kerinduan.
Malamku selalu berhiaskan sajak-sajak rindu.
Sajak untuk seseorang yang aku tak tahu sedang apa dia saat itu.
Baris demi baris,
Bait demi bait,
Kubukukan rinduku menjadi sebuah kitab perjalanan kisah merindu.
Bersampulkan sabar yang berukir ketegaran.
Berhias cinta, dengan sulaman benang-benang berkilaukan kasih.
Setiap malam, dan malam-malam berikutnya.
Akan kuhadirkan ayat-ayat baru dalam kitabku.
Dan itu untukmu, yang senantiasa aku tunggu.
Dengan segenap kepingan hatiku.
Categories
Sajak Rindu
Keputusanku menjadi "Rekanita"
Setahun yang lalu, tepatnya. aku memilih untuk menjadi seorang pendamping Taruna Akademi Militer. Ya, seorang pria biasa yang disempurnakan dengan seragam cokelat muda berbaret cokelat tua. Entah kenapa saat itu sangat berat untuk mengatakan bahwa,
"sebenarnya aku tak berani dan belum siap mendampingimu, dibalik kerasnya cinta jarak jauh. Belum lagi aku harus dipisahkan oleh tebalnya tembok lemdik yang membatasi semua komunikasi dan gerakmu"
Mungkin ini yang Tuhan ciptakan dengan nama "Cinta". Sama sekali tak mengenal logika dan pilihan lain. Ketika hati berkata "Ya aku cinta dia", tak kuasa hati untuk menolak apa yang diberikan dan diminta olehnya.
Entah apa yang membuatku luluh melihatnya, banyak orang katakan
"karena seragam cokelatnya"
"karena gagah tegapnya dengan kadga yang super kinclong itu"
"karena dia calon perwira TNI"
"karena dia abdi negara dengan pesona pemimpin"
Tapi dengan tegas aku katakan :
"Aku mencintainya karena dia bukan sekedar taruna...!!! Dia pria yang begitu sayang pada ibu dan ayahnya. Dia pria yang takut pada Tuhannya. Dia pria yang bertanggung jawab akan cita-cita dan kewajibannya. Dia pria yang pertamakali membuatku jatuh cinta tanpa alasan yang jelas. Dan dia teman pria pertama yang menjadi imam shalatku"
Benci, ketika beberapa orang menganggapku aku cinta dia karena statusnya sebagai taruna. Sedih, ketika perempuan lain mengatakan bahwa aku adalah perempuan gila taruna. Menangis, ketika disaat semua orang mencelaku seperti itu dan aku tak berani mengadu apapun padanya. Karena aku harus tegar dengan apa semua pilihanku dan juga segenap resikonya.
Setahun sudah semua aku lewati, dan aku berhasil menjadi perempuan paling hebat bersandiwara.
Tak jarang aku harus menangis padahal hati sedang menari girang - saat bertemu abdi negaraku-.
Tak henti aq tertawa riang - ketika dia menanyakan bagaimana kabarku disini dan aku jawab aq sehat dan baik, padahal hati perih menahan rindu yang teramat sangat-.
Tersenyum manis dengan semangat -ketika aku mengantar kepergianmu kembali ke lemdik, padahal sebenarnya pilu harus kembali terpisah denganmu-.
Apa yang sebenarnya membuat aku kuat? apa yang sebenarnya membuat aku tegar? Apa yang sebenarnya membuat aku bertahan?
Dan aku temukan semua jawaban dari kisah kita. . .
"KAMU YANG SELALU MEMBUATKU SABAR, KUAT, TEGAR, DAN MAMPU BERTAHAN HINGGA SEJAUH INI. TERIMAKASIH CINTA DAN KASIHMU. AKU SELALU MENJAGA SEMUA CINTA DAN KEPERCAYAANMU. LANJUTKAN CITA-CITAMU DISANA. DOAKU MENYERTAIMU SELALU"
"sebenarnya aku tak berani dan belum siap mendampingimu, dibalik kerasnya cinta jarak jauh. Belum lagi aku harus dipisahkan oleh tebalnya tembok lemdik yang membatasi semua komunikasi dan gerakmu"
Mungkin ini yang Tuhan ciptakan dengan nama "Cinta". Sama sekali tak mengenal logika dan pilihan lain. Ketika hati berkata "Ya aku cinta dia", tak kuasa hati untuk menolak apa yang diberikan dan diminta olehnya.
Entah apa yang membuatku luluh melihatnya, banyak orang katakan
"karena seragam cokelatnya"
"karena gagah tegapnya dengan kadga yang super kinclong itu"
"karena dia calon perwira TNI"
"karena dia abdi negara dengan pesona pemimpin"
Tapi dengan tegas aku katakan :
"Aku mencintainya karena dia bukan sekedar taruna...!!! Dia pria yang begitu sayang pada ibu dan ayahnya. Dia pria yang takut pada Tuhannya. Dia pria yang bertanggung jawab akan cita-cita dan kewajibannya. Dia pria yang pertamakali membuatku jatuh cinta tanpa alasan yang jelas. Dan dia teman pria pertama yang menjadi imam shalatku"
Benci, ketika beberapa orang menganggapku aku cinta dia karena statusnya sebagai taruna. Sedih, ketika perempuan lain mengatakan bahwa aku adalah perempuan gila taruna. Menangis, ketika disaat semua orang mencelaku seperti itu dan aku tak berani mengadu apapun padanya. Karena aku harus tegar dengan apa semua pilihanku dan juga segenap resikonya.
Setahun sudah semua aku lewati, dan aku berhasil menjadi perempuan paling hebat bersandiwara.
Tak jarang aku harus menangis padahal hati sedang menari girang - saat bertemu abdi negaraku-.
Tak henti aq tertawa riang - ketika dia menanyakan bagaimana kabarku disini dan aku jawab aq sehat dan baik, padahal hati perih menahan rindu yang teramat sangat-.
Tersenyum manis dengan semangat -ketika aku mengantar kepergianmu kembali ke lemdik, padahal sebenarnya pilu harus kembali terpisah denganmu-.
Apa yang sebenarnya membuat aku kuat? apa yang sebenarnya membuat aku tegar? Apa yang sebenarnya membuat aku bertahan?
Dan aku temukan semua jawaban dari kisah kita. . .
"KAMU YANG SELALU MEMBUATKU SABAR, KUAT, TEGAR, DAN MAMPU BERTAHAN HINGGA SEJAUH INI. TERIMAKASIH CINTA DAN KASIHMU. AKU SELALU MENJAGA SEMUA CINTA DAN KEPERCAYAANMU. LANJUTKAN CITA-CITAMU DISANA. DOAKU MENYERTAIMU SELALU"
Categories
Rekanita Story
Langganan:
Postingan (Atom)